SATU DISTRIK DI PAPUA BELUM MENDAPAT PENGIRIMAN SURAT SUARA PILKADA
![]() |
Pemilihan umum di Kabupaten Yahukimo sempat tertunda pada 2014 lalu. |
Ketua Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Papua, Adam Arisoy, memastikan bahwa hanya satu
distrik di Kabupaten Yahukimo yang belum mendapatkan kiriman logistik
untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak, pada Rabu
(09/12) nanti .
Menurut Adam, 11 kabupaten yang menggelar pilkada
telah mendapat kiriman kertas suara dan bilik pemungutan suara, kecuali
satu distrik di Kabupaten Yahukimo.
“Dari 51 distrik di Kabupaten
Yahukimo, hanya Distrik Amuma yang belum mendapat logistik. Sebab,
pesawat yang mengangkut bahan logistik batal mendarat. Hujan begitu
deras di distrik itu, sedangkan landasan pesawat hanya tanah dan rumput,
terlalu licin,” kata Adam kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome
Wirawan.
Adam mengatakan semua bahan logistik diangkut menggunakan
pesawat jenis ATR dari Jayapura ke Dekai, yang merupakan ibu kota
Kabupaten Yahukimo. Pesawat itu bisa membawa tujuh penumpang tanpa
barang atau empat penumpang dengan barang.
Dari Dekai, logistik pilkada kembali diangkut memakai pesawat ke distrik-distrik di kabupaten tersebut.
“Durasi
perjalanannya tergantung. Ada yang 20 menit, 30 menit, dan 40 menit.
Yang jelas semua daerah itu pegunungan dan hanya bisa ditempuh
menggunakan pesawat, jalan darat nggak bisa,” kata Adam.
Adam
mengatakan proses pendistribusian ke kabupaten lainnya berjalan lancar,
termasuk Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Boven Digul. Kedua
kabupaten itu juga mengandalkan pesawat untuk transportasi.
Kondisi ini berbeda dengn situasi pada pemilu 2014 lalu. Ketika itu,
pemungutan suara di Kabupaten Yahukimo harus ditunda karena logistik belum sampai pada hari pemilihan.
Hanya saja, kata Adam, kendala tetap ada berupa kekurangan dana.
”Proses
pendistribusian sempat tertahan dua hari karena pemerintah belum ada
uang waktu itu. Namun, pemerintah sudah menjawab dengan Rp15 miliar
sehingga petugas bisa mendapat honor dan pesawat menerima pembayaran
30%,” kata Adam.
![]() |
Lantaran pendistribusian logistik di sejumlah wilayah menggunakan jalur laut, faktor cuaca amat mempengaruhi kelancaran proses pengiriman. |
Disoroti
Pendistribusian
logistik di Papua sebelumnya mendapat sorotan dari sejumlah lembaga
pemantau pemilu, termasuk Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi
(Perludem).
”Hampir seluruh logistik untuk Papua dicetak di
Makassar. Kalau waktu pengiriman sangat mepet dengan hari pemilihan,
bagaimana mereka memastikan pendistribusian logistik berjalan tepat
waktu?” kata Ferry Junaedi, wakil direktur Perludem.
Selain faktor teknis, Ferry menyoroti
faktor cuaca yang mempengaruhi distribusi logistik.
“Tantangan
distribusi logistik menjadi penting di tengah kondisi cuaca hujan
memasuki bulan Desember. Ini kan tidak bisa dihindari. Banyak juga
daerah Indonesia di bagian tengah dan timur yang terimbas,” ujarnya.
Perbatasan Filipina
Tantangan
cuaca diamini Ardiles Mewoh, anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara.
Menurutnya, pulau-pulau di Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud sulit
dijangkau apabila ombak terlampau tinggi akibat pengaruh cuaca.
Dia kemudian mencontohkan Pulau Miangas di Kabupaten Talaud yang berbatasan laut dengan Filipina.
“Untuk
mencapai pulau itu, diperlukan waktu seminggu dari Pelabuhan Bitung,
Manado. Sedangkan dalam sebulan hanya ada dua kali pelayaran. Karena
itu, untuk Pulau Miangas, kami sudah kirim sejak tujuh hari lalu. Kini
logistik berada di Kecamatan Nanusa, yang berjarak tempuh sehari dari
Pulau Miangas,” kata Ardiles.
Sumber: bbc. com