RESPON PGI ATAS UCAPAN TRUMP SOAL MUSLIM
![]() |
Donald Trump membuat warga global marah karena ucapannya yang dinilai diskriminatif. (REUTERS/Jay LaPrete) |
Jakarta, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)
mengecam bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik,
Donald Trump, karena menyerukan larangan bagi umat Islam untuk masuk ke
Amerika Serikat sampai kasus penembakan massal di San Bernardino yang
menewaskan 14 orang rampung diselidiki.
“Pernyataan itu tidak bisa disetujui dan melanggar hak asasi manusia,” kata Kepala Humas PGI Jerry Sumampow di Jakarta, Kamis (10/12).
Jerry menganggap Trump sekadar berupaya menarik perhatian dan simpati publik di negaranya menjelang pemilihan presiden. Sayangnya, kata Jerry, hal itu tak sesuai sifat AS yang menganut sistem demokrasi terbuka.
"Yang harus kita catat adalah di negara yang menjunjung tinggi demokrasi seperti AS ternyata masih ada orang-orang yang berpikiran sektarian," ujar Jerry.
“Pernyataan itu tidak bisa disetujui dan melanggar hak asasi manusia,” kata Kepala Humas PGI Jerry Sumampow di Jakarta, Kamis (10/12).
Jerry menganggap Trump sekadar berupaya menarik perhatian dan simpati publik di negaranya menjelang pemilihan presiden. Sayangnya, kata Jerry, hal itu tak sesuai sifat AS yang menganut sistem demokrasi terbuka.
"Yang harus kita catat adalah di negara yang menjunjung tinggi demokrasi seperti AS ternyata masih ada orang-orang yang berpikiran sektarian," ujar Jerry.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir
menyatakan sikap dan pikiran Trump begitu primitif meski dia tinggal di
negara modern yang menjunjung demokrasi, hak asasi manusia, dan
pluralitas.
“Trump mewakili elite ortodoks yang hidup di era global,” sindir Haedar.
“Trump mewakili elite ortodoks yang hidup di era global,” sindir Haedar.
Trump melontarkan usul kontroversialnya melarang muslim masuk AS itu
menyusul penembakan di San Bernardino yang dilakukan oleh pasangan
suami-istri muslim, Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik. Farook lahir
di AS, sedangkan Tashfeen lahir di Pakistan dan datang ke AS dari Arab
Saudi.
“Kita tidak punya pilihan. Keadaannya semakin buruk saja. Kita akan mengalami lebih banyak peristiwa seperti tragedi World Trade Center,” kata Trump.
Ia juga menyebut para muslim radikal ingin membunuh orang-orang Amerika.
Ucapan Trump ini tak kurang mengundang komentar Gedung Putih yang menyebut pernyataan itu kasar, beracun, sehingga Trump pantas didiskualifikasi dari bursa calon presiden AS.
“Kita tidak punya pilihan. Keadaannya semakin buruk saja. Kita akan mengalami lebih banyak peristiwa seperti tragedi World Trade Center,” kata Trump.
Ia juga menyebut para muslim radikal ingin membunuh orang-orang Amerika.
Ucapan Trump ini tak kurang mengundang komentar Gedung Putih yang menyebut pernyataan itu kasar, beracun, sehingga Trump pantas didiskualifikasi dari bursa calon presiden AS.
Sumber: cnnindonesia.com