PM ITALIA MARAH ATAS KEPUTUSAN SEKOLAH LARANG PERAYAAN NATAL
![]() |
Perdana Menteri Matteo Renzi, mengatakan bahwa kepala sekolah Marco Parma membuat kesalahan yang sangat besar dengan membatalkan Natal di sekolahnya. (Foto: Lewis Joly / SIPA / REX Shutterstock) |
ITALIA – Perdana Menteri
Italia Matteo Renzi, telah mengkritik kepala sekolah yang melarang
konser Natal dan lagu-lagu Natal di sekolahnya dekat Milan dalam nama
multikulturalisme, hari Senin (30/11).
"Natal jauh lebih penting daripada seorang kepala sekolah yang provokatif," kata Renzi kepada Edisi Minggu Corriere della Sera.
"Jika ia berpikir bahwa ia mempromosikan integrasi dan co-eksistensi
dengan cara ini, ia tampaknya telah membuat kesalahan yang sangat
besar," ujar Renzi.
Marco Parma, 63 tahun, memicu protes dari beberapa orangtua dan media
karena memutuskan untuk menunda konser Natal tahunan untuk murid
sekolah dasar sampai Januari dan mengubah citra sebagai "konser musim
dingin" yang tidak akan menampilkan lagu-lagu religius.
"Dalam lingkungan multi-etnis, hal itu menyebabkan masalah," kata
Parma, mengatakan keputusan itu telah dipengaruhi oleh pengalaman tahun
lalu.
"Tahun lalu kami mengadakan sebuah konser Natal dan beberapa orangtua
bersikeras membawakan lagu-lagu Natal. Anak-anak Muslim tidak menyanyi,
mereka hanya berdiri di sana, benar-benar kaku,” ujar Parma.
"Hal ini tidak baik karena ada anak-anak yang tidak bisa ikut
menyanyi, atau lebih buruknya lagi, ada yang diminta orangtua mereka
untuk turun dari panggung,” Parma menambahkan.
Sekolah yang terdiri dari sekolah dasar dan menengah tersebut
memiliki sekitar 1.000 murid dengan satu persen diperkirakan beragama
non-Kristen, terutama Islam.
Tidak jelas apa yang akan terjadi selanjutnya. Matteo Salvini,
pemimpin sayap kanan, anti-imigrasi Liga Utara, telah menyerukan Parma
akan segera dipecat.
Parma mengatakan dirinya siap untuk mengundurkan diri daripada
kembali untuk bertemu guru-guru untuk mendiskusikan bagaimana menangani
isu sensitif tersebut.
Parma juga membantah laporan pers bahwa ia telah melarang adanya salib dari ruang kelas. (theguardian.com/feb)
Sumber: satuharapan.com