OTORITAS PALESTINA BATASI PERAYAAN NATAL DI TEPI BARAT
![]() |
Keluarga Muslim Palestina berfoto di depan Pohon Natal di dekat Gereja Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, Palestina pada 23 Desember 2014. (Foto: AFP) |
BETLEHEM – Otoritas
Palestina telah meminta pemerintah kota-kota di Palestina untuk
membatasi perayaan Natal publik mereka tahun ini di tengah meningkatnya
kekerasan antara Palestina dan Israel.
Hanna Amireh, yang mengepalai komite pemerintah pada gereja-gereja di
Tepi Barat, akhir November lalu menegaskan Otoritas Palestina meminta
“pembatasan” dalam perayaan Natal terkait kematian puluhan warga
Palestina sejak pertengahan September.
Mayoritas dari mereka tewas dalam
bentrokan dengan pasukan Israel—atau dianggap melakukan serangan
terorisme menurut versi pemerintah Israel.
Amireh mengatakan pemerintah telah meminta Pemerintah Kota
Betlehem—kota tempat Yesus dilahirkan dan lokasi perayaan resmi Natal
bagi warga Palestina—agar tidak menyalakan kembang api liburan tahun ini
dan untuk membatasi jumlah lampu dan dekorasi yang secara tradisional
menghiasi kota untuk dua jalan utama.
Jadi, meskipun Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah akan
menyalakan pohon Natal di Lapangan Palungan (Manger Square) di depan
Gereja Kelahiran Yesus Kristus, dia tidak akan berpartisipasi dalam
perayaan makan malam pasca-penyalaan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Bethlehem, kata Amireh.
Prosesi Natal tahunan penuh
warna-warni, yang mencakup parade kepala gereja dan drum band pramuka
Palestina akan diadakan seperti biasa.
Berita pembatasan itu membuat marah warga Kristen Palestina, yang
terdiri atas kurang dari dua persen dari populasi di Tepi Barat dan
Israel.
“Saya benar-benar kecewa,” Ekram Juha, direktur di kantor wali kota Betlehem, mengomentari rencana Otoritas Palestina.
Juha, yang Kristen, mengungkapkan bahwa warga Palestina “memiliki
situasi yang sulit, tapi kami sudah tinggal dengan situasi ini selama
bertahun-tahun dan perayaan harus terus dilaksanakan. Ini adalah tempat
Yesus dilahirkan dan jika Anda membatasi perayaan Natal di sini Anda
membatasi sesuatu yang spiritual dan suci.
Saya bisa mengerti membatasi
perayaan di tempat lain, tapi tidak di sini, di Betlehem.”
Sumber: satuharapan.com