TANGGUL KRAMAT JATI DIBUKA, JAKARTA TIMUR BANJIR
![]() |
Jakarta dikepung banjir. (Antara Photo/Indrianto Eko Suwarso) |
Jakarta
--
Sejumlah kawasan di Jakarta Timur mengalami banjir
yang cukup tinggi tadi malam, Ahad (16/11). Hal tersebut diakibatkan
hujan cukup deras yang melanda kawasan Bogor di hari yang sama.
Kabar jebolnya tanggul di sekitar Kramat Jati, Jakarta Timur, dianggap menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut. Namun kabar itu dibantah langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Basuki, tanggul di Kramat Jati bukan jebol melainkan sengaja dibuka oleh petugas di lokasi. "Tidak jebol, dia membuka pintunya," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/11).
Kabar jebolnya tanggul di sekitar Kramat Jati, Jakarta Timur, dianggap menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut. Namun kabar itu dibantah langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Basuki, tanggul di Kramat Jati bukan jebol melainkan sengaja dibuka oleh petugas di lokasi. "Tidak jebol, dia membuka pintunya," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/11).
Menurut Ahok, sapaan Basuki, keputusan membuka pintu air disebabkan oleh
air yang sudah hampir melewati atas tanggul. Jika pintu tidak dibuka
dan air dibiarkan melewati atas tanggul maka kemungkinan tanggul jebol
akan sangat tinggi.
"Jadi daripada jebol lebih baik dibuka pintunya," ujarnya.
"Jadi daripada jebol lebih baik dibuka pintunya," ujarnya.
Ahok pun sudah memprediksi bahwa jika tanggul dibuka maka banjir pasti
akan terjadi. Namun dia kembali memberikan "bola panas" pada pemilik
rumah yang ada di tepian sungai.
Ahok mengungkapkan rumah-rumah yang sudah sejajar dengan tepian sungai mengakibatkan banjir akan sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu Ahok menegaskan hanya ada satu cara agar banjir tidak lagi melanda masyarakat di daerah tersebut.
"Maka dari itu (harus) normalisasi, tak ada pilihan lain harus bongkar," ujar Ahok.
Ahok mengungkapkan rumah-rumah yang sudah sejajar dengan tepian sungai mengakibatkan banjir akan sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu Ahok menegaskan hanya ada satu cara agar banjir tidak lagi melanda masyarakat di daerah tersebut.
"Maka dari itu (harus) normalisasi, tak ada pilihan lain harus bongkar," ujar Ahok.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada
pukul 03.00 WIB, Senin dini hari, melaporkan Kelurahan Pejaten Timur,
Kelurahan Rawajati, dan lokasi depan Pasar Induk Keramat Jati, Jakarta
Timur tergenang banjir dengan ketinggian 50-60 sentimeter.
"Air mulai masuk ke pemukiman warga di Pejaten Timur tepatnya RT 05, RW 08 dengan ketinggian 50 sentimeter," demikian pernyataan BPBD DKI Jakarta melalui akun Twitternya seperti dikutip Antara.
Selain depan pasar Induk Kramat Jati, BPBD DKI juga melaporkan banjir menggenangi persimpangan Hex di Jalan Raya Bogor, karena jebolnya pintu air di lokasi tersebut.
"Air mulai masuk ke pemukiman warga di Pejaten Timur tepatnya RT 05, RW 08 dengan ketinggian 50 sentimeter," demikian pernyataan BPBD DKI Jakarta melalui akun Twitternya seperti dikutip Antara.
Selain depan pasar Induk Kramat Jati, BPBD DKI juga melaporkan banjir menggenangi persimpangan Hex di Jalan Raya Bogor, karena jebolnya pintu air di lokasi tersebut.
Sumber: cnnindonesia.com