Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SELAMAT JALAN USKUP AGUNG MGR. JOHANNES PUJASUMATRA

Semarang - Ribuan umat Katolik silih berganti datang ke Gereja Katedral Semarang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Uskup Agung Semarang, Mgr Johannes Pujasumarta. Almarhum yang meninggal Selasa (11/11) malam kemarin  memang dikenal baik dan tidak mau mengecewakan jemaat.

Di halaman gereja, puluhan rangkaian bunga menghiasi termasuk karangan bunga dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di pintu masuk utama tampak barisan umat Katolik mulai dari anak-anak hingga orang tua berjalan perlahan menuju peti tempat disemayamkannya jenazah Uskup Puja Sumarta.

Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, Romo FX Sukendar bersimpuh dan menitikan air mata ketika memanjatkan doa di samping peti. Romo FX Sukendar mengenang Uskup Pujasumarta sebagai sosok yang bertanggungjawab terutama kepada umat. Almarhum selalu berusaha melaksanakan jadwal meskipun kondisinya tak lagi sehat.


"Paling utama itu semangat beliau melayani umat, istimewa. Semangat itu ditandai saat dinyatakan sakit masih berusaha melaksanankan jadwal karena tidak mau mengecewakan saat sakramen penguatan," kata Romo FX Sukendar.

Ia juga mengenang kata-kata terakhir Romo Pujasumarta kepada dirinya hari Rabu (4/11) lalu. Saat itu Romo Pujasumarta terbaring di  kamar Anna 402 RS Elisabeth Semarang.

"Pesan terakhir Rabu lalu, saya menemani beliau dari pagi sampai siang. Beliau memegang tangan saya dan bilang '3 hari lagi'. Yang ditanyakan ternyata tentang Rikas, rencana induk keuskupan. Bicaranya sudah susah. Saya bertemu terakhir hari Sabtu," kenangnya.

Uskup Agung Semarang Mgr Johanes Pujasumarta menderita kanker paru-paru sejak 1,5 tahun lalu. Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga Keuskupan Agung Semarang Aloys Budi Purnomo mengatakan Uskup Pujasumarta sudah menjalani perawatan intensif di RS Elisabeth Semarang.

"Sejak 1,5 tahun lalu diketahui sakit di paru-paru, sudah stadium empat," kata Budi di RS Elisabeth Semarang.


Sejak dua bulan lalu Uskup Pujasumarta dirawat di kamar Anna 402 RS Elisabeth. Hari Selasa (10/11) malam kemarin pada detik-detik terakhir Uskup Pujasumarta dilantunkan 'Nderek Dewi Maria' oleh keluarga dan kerabat.

"Almarhum meninggal dalam iringan lagu 'Nderek Dewi Maria'," tandas Budi.

"Sempat bilang kepada saya 'aku wis ora iso opo-opo' (aku sudah tidak bisa apa-apa)," imbuh Romo Matheus Djoko.

Rencananya, pukul 18.00 nanti akan diadakan misa di Gereja Katedral. Saat ini tenda dan kursi sudah disiapkan di halaman gereja. Esok harinya, Kamis (12/11) Misa pagi dilakukan pukul 05.30 sebelum jenazah diberangkatkan pukul 08.00 ke Kentungan, Yogyakarta. Jenazah akan dimakamkan hari Jumat (13/11) di makam Seminari Tinggi Santo Paulus  Kentungan. 




Sumber: detk.com
Foto: Angling Adhitya P/detikcom