Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENDUKUNG ISIS RAYAKAN SERANGAN TEROR PARIS DI MEDIA SOSIAL

Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
Paris - Penembakan dan berbagai ledakan di Paris, Prancis dirayakan oleh pendukung kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Lewat media sosial, mereka mengelu-elukan pelaku serangan teror ini.

Seperti dilansir media Inggris, express.co.uk, Sabtu (14/11/2015), beberapa pendukung ISIS merayakan serangan teror ini dengan tagar #ParisIsBurning sedangkan beberapa lainnya menggunakan tagar bahasa Arab yang berarti 'Paris Terbakar'.

"Allahu Akbar dan syukur kepada Tuhan atas serangan lone wolf ini. Sedikitnya 100 sandera dan lainnya luka-luka," kicau salah satu akun Twitter pendukung ISIS yang tercatat berada di Kuwait. Beberapa akun Twitter lainnya yang menuliskan tagar yang sama, menyertakan foto-foto dari lokasi kejadian dengan ucapan 'Allahu Akbar'.

"Ya Tuhan, bakar Paris seperti membakar kalian membakar muslim di Mali, Afrika, Irak, Suriah dan Palestina," ucap pendukung ISIS lainnya lewat akun Twitter-nya mengelukan pelaku teror di Paris.

Beberapa pendukung ISIS lainnya membual London, Roma dan Washington DC juga akan dilanda serangan teror selanjutnya.

Penembakan dan ledakan melanda sedikitnya tujuh lokasi berbeda di Paris, mulai dari gedung konser Bataclan hingga di dekat stadion sepakbola Stade de France yang tengah menggelar pertandingan sepak bola antara Prancis dan Jerman. Presiden Francois Hollande yang hadir menonton pertandingan itu berhasil dievakuasi dari lokasi.

Korban tewas paling banyak, mencapai 100 orang, berasal dari gedung konser Bataclan. Salah satu saksi mata mengaku mendengar pelaku berteriak 'Ini untuk Suriah' sebelum melepas tembakan secara brutal.

Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror ini. Namun beberapa media asing mengkait-kaitkan serangan ini dengan kematian anggota ternama ISIS Jihadi John di Suriah. Jihadi John yang berasal dari Inggris ini banyak muncul dalam video pemenggalan ISIS sebelumnya dan menjadi salah satu buronan paling dicari
 
 
 
 
Sumber: detik.com