SAYA SEOLAH-OLAH TELAH DILAHIRKAN KEMBALI
![]() |
Pastor Jacques Murad, imam Katolik Suriah yang diculik oleh kelompok ekstremis, Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS lima bulan lalu, kini dilaporkan telah dibebaskan. (Foto: hu-benedikt.hr) |
BEIRUT – Biarawan di
Suriah yang disekap selama berbulan-bulan oleh kelompok teror Negara
Islam di Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS)
mengatakan bahwa sebelum dibebaskan, dirinya disekap di asrama bawah
tanah dengan 250 orang Kristen lainnya yang menolak meninggalkan iman
mereka meskipun ditekan setiap hari.
“Orang-orang Kristen itu sering dipertanyakan tentang iman serta
doktrin Kristen. Namun, mereka menolak meninggalkan iman mereka meskipun
banyak tekanan. Mereka setia kepada pembacaan rosario.
Pengalaman ini
justru memperkuat iman setiap orang, termasuk iman saya sebagai seorang
pendeta. Seolah-olah saya telah dilahirkan kembali,” kata Bapa Jacques
Murad dari Biara Mar Elian saat berbagi pengalaman kepada Agenzia Fides akhir Oktober lalu.
Sebanyak 250 orang-orang Kristen serta para pendeta telah diculik dan ditangkap dari Qaryatayn.
ISIS yang telah menguasai beberapa kota di Irak dan Suriah, menculik
dan menyandera kelompok besar Kristen dengan kekerasan beserta ancaman
pembunuhan.
Murad diculik oleh anggota jihad dari Biara di pinggiran Qaryatayn
bersama-sama dengan rekan kerjanya pada 21 Mei, tetapi akhirnya
dibebaskan pada 11 Oktober.
Kantor berita Italia ANSA melaporkan bahwa pendeta Murad
telah dibebaskan pada awal bulan ini, tetapi mereka tidak memberikan
perincian tentang pembebasannya.
Pendeta Murad mengatakan bahwa ia terus berharap terjadi mukjizat
atas penculikan yang terjadi padanya saat itu. Meskipun ia ditahan
dengan tangan yang selalu diikat ke belakang, tetapi selalu mendapati
dirinya yang selalu percaya bahwa suatu hari ia akan dibebaskan.
ISIS yang sejak Agustus telah menguasai Qaryatayn memaksa orang
Kristen yang masih tinggal di kota itu untuk membayar pajak jizyah dan
memaksa untuk menyetujuinya agar mereka tetap dapat tinggal di rumah
mereka.
Kelompok teror telah menangkap banyak orang Kristen lainnya dan masih
menahan setidaknya 180 warga Asiria yang diculik dalam serangan
terhadap desa-desa di lembah sungai Khabur pada bulan Februari.
Laporan yang muncul pada bulan Oktober menyatakan bahwa teroris tidak
akan membebaskan 180 warga Asiria yang diculik apabila dalam
perundingan tidak membayar tebusan sesuai harga yang diminta untuk
syarat pembebasan mereka.
“Negosiasi yang dipimpin oleh kepala Gereja Timur Suriah Uskup Ephrem
Otnaial ditangguhkan karena tuntutan dari kelompok teror tidak dapat
dipenuhi. Hal itu karena ISIS meminta sebanyak $ 12 juta (Rp 161
miliar),” ungkap Direktur Jaringan Hak Asasi Manusia Assyria Osama
Edward.
“ISIS mengancam akan mengeksekusi 180 sandera jika kita tidak membayar uang tebusan,” katanya.
Sampai saat ini belum diketahui apa yang dilakukan kelompok teror
terhadap warga Asiria yang ditangkap, tapi ISIS telah melakukan
pembunuhan dengan pemenggalan dan penyiksaan dengan berbagai macam cara
terhadap sejumlah orang Kristen dan minoritas lainnya yang ditangkap di
seluruh wilayah kekuasaannya. (christianpost.com)
Sumber: satuharapan.com