KAPOLRI TIDAK SETUJU MADURA JADI PROPVINSI
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, Selasa (3/11/2015). |
JAKARTA — Kepala
Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti tidak setuju bila Madura memisahkan
diri dari Provinsi Jawa Timur atau mendirikan provinsi sendiri.
“Kalau alasannya menyejahterakan masyarakatnya, tidak harus membentuk
provinsi sendiri atau daerah otonomi baru,” ujar Badrodin di Kompleks
Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Menurut jenderal berdarah Madura dari sang ibu tersebut, yang penting
pemerintah daerah menjalankan program pemerintah dan memberdayakan
masyarakatnya agar sejahtera.
“Karena membentuk provinsi baru belum tentu menyejahterakan masyarakat,” ujar Badrodin.
Sebelumnya, sekelompok tokoh masyarakat Madura yang mengatasnamakan
Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M) mendeklarasikan
berdirinya Provinsi Madura.
Pemerintah, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo,
menunggu rekomendasi dari lintas pihak atas usulan pembentukan Provinsi
Madura.
"Kami menunggu dulu rekomendasi dari Gubernur Jatim, tim DPR RI, dan
(Dirjen) Otonomi Daerah Kemendagri," ujar Tjahjo di area Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak
Tahun 2015 di Ancol, Jakarta, Kamis (12/11/2015), seperti dikutip Antara.
Tjahjo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo
telah mempersilakan pemekaran Provinsi Madura. Namun, harus dilihat
apakah pemekaran itu mampu menyejahterakan rakyat dan mempercepat
pemerataan pembangunan.
"Saya juga telah menyampaikan sikap saya, (pemekaran) itu hak
konstitusional daerah, silakan, sepanjang rambu-rambu dijalankan," ujar
dia.
Sumber: kompas.com