GEREJA-GERAJA KRISTEN SE-KOTA INJIL MANNOKWARI MENOLAK PEMBANGUNAN MASJID DI ANDAI
![]() |
(Foto Massa Aksi Menuntut Bupati dan DPR segera Mengambil keputusan atas pembangunan Masjid di Andai di Halaman Kantor Bupati Sowi Gunung Manokwari PB (29/10) P.Yatipai/SP) |
Mannokwari--- Seluruh Umat Persekutuan Gereja-gereja
Kristen yang mendiami Kota Injil Manokwari telah menggelar aksi Penolakan
Pembangunan Masjid di Andai Distrik Manokwari Selatan (Mansel) Kabupaten
Manokwari Provinsi Papua Barat dengan berjalan kaki Star dari Sanggeng samping
Gereja Katholik Paroki St.Imanuel Sanggeng Manokwari dengan titik finish di
halaman Kantor Bupati Sowi Gunung hari ini, Kamis (29/10/15) mulai pukul 09:45
WPB - 12:20 WPB.
Aksi kali ini diikuti oleh ribuan massa
aksi dengan membawa berbagai macam poster maupun spanduk dalam rangka menuntut
kepada Bupati Manokwari bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar segera
mengambil keputusan dan solusi yang tepat atas pembangunan Masjid di Andai
untuk dibongkar dan mencabut keluar dan tidak diperbolehkan mendirikan Masjid
di Kota Injil Manokwari
Seluruh denominasi gereja gereja Kristen yang mendiami Kota injil itu Menolak dengan tegas pembangunan Masjid tersebut, karena Manokwari adalah kota Injil yang harus dijunjung tinggi oleh setiap suku bangsa dan non Kristen yang ada di Negara ini.
Dalam aksi ini ada beberapa aspirasi
dan pernyataan Sikap yang telah disampaikan untuk mendesak kepada orang nomor
satu Kota Manokwari, Bupati Bastian Salabai bersama Ketua DPR Manokwari dengan
tujuan agar mengambil keputusan yang jelas untuk tidak mengijinkan Pembagunan
Masjid di Andai.
Aspirasi Umat kristiani ini, pada
akhirnya direspon oleh Bupati Manokwari Bastian Salabai dihalaman Kantor Bupati
siang tadi. Bupati Bastian Salabai mengatakan, Masalah Penolakan Pembangunan
Masjid di Andai Distrik Manokwari Selatan kami akan menindak lanjuti beberapa
hari kedepan, Katanya. Namun, pendapat Bupati tersebut tetap saja massa aksi
tidak menerimanya.
Massa aksi tetap menuntut dengan teriakan mengatakan, Bupati
segera mengambil keputusan saat ini juga. Akhirnya Salabai mengakui dan ia
mengatakan, aspirasi masyarakat kami terima untuk itu, saya menyampaikan kepada
seluruh masyarakat dan Para Aparat agar harus jaga saya mendukung saya dalam
proses penyelesaikan masalah ini, Ujarnya.
Pemimpin pemimpin Papua harus sadar
dan membuka diri kepada semua orang dan lebih prioritas kepada Anak anak
pemilik Negeri Orang Asli Papua (OAP) yang adalah mereka yang ada sejak dunia
ini dijadikan oleh Sang Pencipta di Bumi Cendrawasih itu. Pemimpin Papua baik,
Gubernur, Bupati, DPR, maupun pimpinan instansi-instansi lainnya di Papua
jangan terus dibodohi rakyatnya sendiri. Pulau Papua diberikan Otonomi khusus
untuk apa?
pemimpin
pemimpin Papua harus
melihat hal ini, kita tidak perlu lagi diatur atur atau pun dengar
dengar dari
pusat, yakni Jakarta itu, karena Republik ini pernah memberikan UU NO.
21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) untuk Papua dengan tujuan
agar semua kepentingan dan kebutuhannya dapat mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri.
Pemimpin pemimpin di Papua diistilahkan dengan "Lepas Kepala Pegang Ekor". Pemimpin di Papua harus konsisten dan tegas dalam hal melihat dan menyikapi setiap persoalan diatas Tanah Papua.
Seorang Pemimpin Harus Berani
bertindak membelah kebenaran dan keadilan, bukan jadi Yudas. Rakyat memilih
kalian menjadi seseorang pemimpin diatas tanah Papua untuk memimpin, jadilah
pemimpin yang adil dan bijaksana.
Sumber: suarapenindasan.blogspot.com