CARA MENGENDALIKAN APA YANG ANDA RASAKAN
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFfBVOjwkVMhMlyHVdPVqWBoqStftlapuAG-PoKS-xWtWWLprDFbdATdsZ4B1FUO6ytwBetGwh8_EM0Mj0li2XD-UOCwWK7_ND9b0ax7IQI229uszqSfGftm6dMuR8HL-nxXBAx0Dm-BBQ/s640/1.png)
Bacaan Hari ini :
Roma 8:6,8 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
------------------------------
Roma 8:6,8 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
------------------------------
Belajar mengelola emosi Anda adalah kunci dari ketenangan jiwa. Saya ingin berbagi empat alasan penting dalam Firman Tuhan yang menjelaskan mengapa Anda perlu belajar untuk mengendalikan apa yang Anda rasakan.
1. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda karena emosi Anda jarang bisa dipercaya.Insting Anda seringkali salah. Intuisi Anda seringkali lemah. Emosi Anda sering menuntun Anda kepada jalan buntu. Anda tidak dapat bergantung pada semua yang Anda rasakan! Amsal 14:12 mengatakan, Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Anda tak
harus menerima segala yang Anda rasakan, sebab tidak semua yang Anda
rasakan adalah benar atau autentik atau akan menuntun Anda ke arah yang
benar.
2. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda karena Anda pastinya tak mau dimanipulasi oleh perasaan Anda. Apabila Anda tidak mengendalikannya, maka emosi Anda akan mengendalikan Anda, dan Anda akan dimanipulasi oleh mood Anda.
2. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda karena Anda pastinya tak mau dimanipulasi oleh perasaan Anda. Apabila Anda tidak mengendalikannya, maka emosi Anda akan mengendalikan Anda, dan Anda akan dimanipulasi oleh mood Anda.
Dan, jika Anda selalu dikendalikan oleh perasaan Anda, maka
orang lain akan mengambil keuntungan dari Anda. Yang paling jahat adalah
perasaan yang negatif, ini alat favorit Setan.
Setan akan memakai rasa
takut, kebencian, dan kekhawatiran Anda untuk melampiaskan malapetaka
dalam kehidupan Anda. Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 5:8, "Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
3. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda, karena Anda ingin menyenangkan hati Tuhan. Dia tidak dapat mengatur hidup Anda apabila emosi yang mengatur hidup Anda. Jika keputusan yang Anda buat bergantung pada perasaan Anda, maka Anda telah menjadikan perasaan Anda sebagai tuhan di hidup Anda, dan akibatnya, Allah tak bisa menjadi Tuhan dalam hidup Anda.
3. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda, karena Anda ingin menyenangkan hati Tuhan. Dia tidak dapat mengatur hidup Anda apabila emosi yang mengatur hidup Anda. Jika keputusan yang Anda buat bergantung pada perasaan Anda, maka Anda telah menjadikan perasaan Anda sebagai tuhan di hidup Anda, dan akibatnya, Allah tak bisa menjadi Tuhan dalam hidup Anda.
Roma 8:6 dan 8 mengatakan, Karena keinginan daging adalah
maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Mereka yang
hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
4. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda, karena pastinya Anda ingin sukses dalam hidup. Penelitian demi penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional Anda jauh lebih penting daripada IQ Anda, jika menyangkut soal kesuksesan.
4. Anda perlu belajar mengelola emosi Anda, karena pastinya Anda ingin sukses dalam hidup. Penelitian demi penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional Anda jauh lebih penting daripada IQ Anda, jika menyangkut soal kesuksesan.
Berapa banyak orang yang Anda kenal yang
merusak reputasi mereka karena sesuatu yang diucapkan saat sedang marah?
Atau hilang kesempatan kerja karena kurangnya pengendalian diri?
Alkitab mengatakan dalam Amsal 5:23, "Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat. Ketika Anda memberikan hati Anda kepada Yesus, maka itu juga termasuk emosi Anda.
Alkitab mengatakan dalam Amsal 5:23, "Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat. Ketika Anda memberikan hati Anda kepada Yesus, maka itu juga termasuk emosi Anda.
Saat Anda berkata, "Saya memberikan hati saya kepada Yesus," itu
artinya Anda juga memberikan perasaan Anda kepada-Nya untuk Ia kelola.
Yesus ingin menjadi Tuhan atas perasaan Anda, bukan hanya atas pikiran
dan tingkah laku Anda.
"Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah (1 Petrus 4:2).
Renungkan hal ini:
Apakah Anda mendasarkan keputusan pada perasaan Anda? Bagaimana Anda tahu jika "perasaan" Anda itu benar atau salah?
Menurut Anda mengapa belajar mendengarkan Roh Kudus itu penting? Bagaimana cara Anda melakukannya?
Bagaimana dengan perasaan Anda? Apakah Anda perlu menyerahkannya kepada Allah hari ini?
"Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah (1 Petrus 4:2).
Renungkan hal ini:
Apakah Anda mendasarkan keputusan pada perasaan Anda? Bagaimana Anda tahu jika "perasaan" Anda itu benar atau salah?
Menurut Anda mengapa belajar mendengarkan Roh Kudus itu penting? Bagaimana cara Anda melakukannya?
Bagaimana dengan perasaan Anda? Apakah Anda perlu menyerahkannya kepada Allah hari ini?
Dia tidak dapat mengatur hidup Anda
apabila emosi yang mengatur hidup Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar: Google