Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BOM BUNUH DIRI MELEDAK DI APARTEMEN PARIS, 5 DITAHAN

Kini, polisi dan tentara bersenjata masih memenuhi ruas jalan St. Denis. (Reuters/Christian Hartmann)
Jakarta-- Lima orang ditahan dalam pengepungan polisi di sebuah apartemen di Saint Denis, Paris utara, pada Rabu (18/11) pagi dalam operasi memburu tiga buronan terkait serangan mematikan di Paris pada pekan lalu, termasuk sang dalang, Abdelhamid Abaaoud.
Seperti dilansir Reuters, dari lima orang yang ditahan, tiga di antaranya ditahan di dalam apartemen sementara dua lainnya dibekuk di daerah sekitarnya.

Dalam penggerebekan yang berujung baku tembak ini, tiga orang dilaporkan tewas. Di antara tiga orang yang tewas, terdapat satu perempuan yang meledakkan dirinya sendiri dengan rompi peledak. Namun belum jelas identitas ketiga orang ini.

Seorang wartawan BFM-TV di lokasi kejadian menyatakan baku tembak kini telah berhenti, setelah berlangsung selama lebih dari dua jam.

Seorang warga lokal mengatakan bahwa operasi polisi ini dimulai sejak pukul 4.30 dan baku tembak terus berlangsung hingga pukul 06.00 pagi waktu setempat.

"Kami dapat melihat peluru melesat dan sinar laser menembus jendela. Ada ledakan. Anda dapat merasakan gedung bergetar," ujar seorang warga bernama Sabrine yang tinggal di lantai bawah apartemen.

Ia mengaku kepada radio Europe 1 bahwa ia mendengar orang-orang di lantai atas berbicara satu sama lain, berlari, dan mengisi ulang amunisi senjata.

"Saya berusaha menyembunyikan putra saya di bawah saya, tapi setiap kali ada tembakan, ia mencakar kulit saya.

Tetap di dalam rumah

Menurut Reuters, kini polisi dan tentara bersenjata masih memenuhi ruas jalan St. Denis. Sekolah dan toko-toko ditutup. Penduduk di jantung kota diminta untuk tetap berada di dalam rumah.

Hingga saat ini, belum diketahui apakah polisi berhasil menangkap para tersangka teroris. Sejumlah media Perancis melaporkan sejumlah petugas polisi terluka dalam operasi ini, tetapi belum ada informasi lebih lanjut.

Pejabat Perancis sebelumnya mengatakan Abdelhamid Abaaoud, 27, berperan penting dalam mengatur dan melaksanakan serangan bom bunuh diri dan penembakan di enam titik jantung kota Paris pekan lalu, menewaskan setidaknya 129 orang.

Abaaoud merupakan warga Belgia keturunan Maroko, disebut sebagai ekstremis setelah terlibat baku tembak di bagian timur Belgia pada Januari lalu dalam sebuah serangan dari sel ISIS.

Abaaoud diduga memimpin kelompok itu, dan sempat berperang dengan ISIS di Suriah. Ia dikenal pasukan keamanan setelah muncul dalam sebuah video ISIS. Dalam video itu, dia berada dalam sebuah mobil yang mengangkut jenazah korban ISIS yang telah dimutilasi dan akan dikuburkan di pemakaman massal.

Abaaoud juga diduga terkait dengan serangan di kereta cepat Thalys pada Agustus yang berhasil digagalkan. Abaaoud juga gagal meluncurkan serangan di sebuah gereja di Paris pada April lalu.

Surat kabar Prancis Liberation juga melaporkan Abaaoud terkait dengan Sid Ahmed Ghlam, seorang mahasiswa Perancis yang didakwa atas tuduhan pembunuhan, percobaan pembunuhan dan teror.

Abaaoud dilaporkan terus berusaha untuk merekrut pejuang dari negara-negara Barat untuk bergabung militan ISIS di Suriah. Menurut media Perancis, Abaaoud bahkan merekrut saudaranya yang baru berusia 13 tahun, bernama Younes.

Selain itu, salah satu buronan yang sedang diburu polisi adalah Salah Abdeslam, 26, pria yang tinggal di wilayah Molenbeek, wilayah miskin yang memiliki populasi imigran terbesar di Belgia, dan dicurigai sebagai markas para militan Belgia.

Lahir di Brussels, Abdeslam digambarkan sebagai pria dengan tinggi 175 cm dan memiliki mata coklat. Abdeslam dilaporkan membantu logistik dan menyewa mobil Volkswagen Polo berwarna hitam yang digunakan oleh para penyerang bersenjata yang menyerbu gedung konser Bataclan, di mana sebuah konser rock tengah digelar.

Abdeslam tampaknya sempat ditanyai oleh petugas polisi pada Sabtu (14/11) pagi ketika polisi meminta mobilnya menepi. Saat itu, Abdeslam membawa tiga orang di dekat perbatasan Belgia.

Polisi kemudian memeriksa kartu identitas Abdeslam, tetapi kemudian membiarkan dia pergi.

Peristiwa itu terjadi hanya beberapa jam setelah pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai salah satu tersangka yang diduga sebagai oknum yang menyewa mobil Polo yang ditinggalkan di tempat kejadian serangan itu.

Sementara itu, para penyidik masih mempertimbangkan kemungkinan adanya militan kesembilan yang masih buron. Polisi Perancis juga masih menyelidiki video yang direkam oleh saksi mata yang diperkirakan menunjukkan seorang tersangka di dalam mobil yang terkait serangan di Paris.

Media Perancis, France 2, melaporkan bahwa rekaman video tersebut menunjukkan dua pria bersenjata di dalam sebuah mobil hitam yang diperkirakan bersama salah seorang tersangka kesembilan dalam serangan itu.



Sumber: cnnindonesia.com