ANDRA MINTA DIPELUK SEBELUM KE ARU
![]() |
Dionisius Giri Samudra (tengah), dokter muda yang meninggal dunia akibat menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya. |
Jakarta - Dokter muda Dionisius Giri Samudra meninggal
saat menjalani program magang di Rumah Sakit Cenderawasih, Dobo,
Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, pada Rabu, 11 November 2015,
sekitar pukul 18.00 WIT.
Kepergian Dionisius Giri Samudra atau Andra menyisakan duka mendalam bagi sang ibu, Fransisca Ristansiah, 53 tahun. Fransisca yang ditemui di rumahnya mengatakan Andra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Menurut dia, anaknya itu tak pernah melawan kepada orang tua.
"Anak saya itu sangat baik sekali. Kalau sama saya, dia tidak pernah melawan, tidak pernah membantah, selalu nurut apa kata saya. Saya sangat kehilangan sekali anak baik seperti dia," katanya.
Kenangan termanis yang ditinggalkan anaknya tersebut, ucap Fransisca, adalah saat sebelum dokter muda itu kembali bertugas di pedalaman Aru.
Kepergian Dionisius Giri Samudra atau Andra menyisakan duka mendalam bagi sang ibu, Fransisca Ristansiah, 53 tahun. Fransisca yang ditemui di rumahnya mengatakan Andra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Menurut dia, anaknya itu tak pernah melawan kepada orang tua.
"Anak saya itu sangat baik sekali. Kalau sama saya, dia tidak pernah melawan, tidak pernah membantah, selalu nurut apa kata saya. Saya sangat kehilangan sekali anak baik seperti dia," katanya.
Kenangan termanis yang ditinggalkan anaknya tersebut, ucap Fransisca, adalah saat sebelum dokter muda itu kembali bertugas di pedalaman Aru.
"Saat sebelum pulang, dia kepingin tidur sama saya dan minta dipeluk,
'Saya mau tidur sama Ibu. Peluk saya dong, Bu'," ujarnya menirukan
permintaan anaknya.
Fransisca sedih sekaligus bangga terhadap Andra karena meninggal saat tengah membantu orang-orang di pedalaman agar bisa sehat.
"Dia juga pernah mengatakan ke saya bahwa mempunyai anak seorang dokter itu berisiko tinggi. Anak saya bilang kalau dokter bisa tertular penyakit dari pasien. Tapi saya tetap bangga dengan anak saya," tutur Fransisca.
Fransisca sedih sekaligus bangga terhadap Andra karena meninggal saat tengah membantu orang-orang di pedalaman agar bisa sehat.
"Dia juga pernah mengatakan ke saya bahwa mempunyai anak seorang dokter itu berisiko tinggi. Anak saya bilang kalau dokter bisa tertular penyakit dari pasien. Tapi saya tetap bangga dengan anak saya," tutur Fransisca.
Sumber: tempo.co