384 WNI TERAFILIASI ISIS
![]() |
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan ada ratusan orang Indonesia yang terkonfirmasi berafiliasi dengan jaringan Negara Islam Iraq dan Suriah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Jakarta
--
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito
Karnavian menyatakan ada ratusan orang Indonesia yang terkonfirmasi
berafiliasi dengan jaringan Negara Islam Iraq dan Suriah. Hal itu
didapati melalui hasil analisis yang dilakukan oleh kepolisian.
"Sudah 384 yang sudah confirm nama-namanya. Tapi mungkin yang berangkat lebih dari itu," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (18/11).
"Sudah 384 yang sudah confirm nama-namanya. Tapi mungkin yang berangkat lebih dari itu," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (18/11).
Tito mengatakan di DKI Jakarta juga terdapat sel-sel pendukung ISIS.
Namun, kata Tito, para teroris tersebut tidak memiliki kemampuan dan
kapabilitas dalam merealisasikan aksi teror di Indonesia, khususnya di
DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Tito mengaku sampai saat ini belum ada informasi adanya rencana serangan teror. Karenanya, Tito menyatakan DKI Jakarta masih dalam status aman.
"Kita belum dapat informasi kemungkinan rencana serangan belum ada. Jadi, sementara ini saya kira kita masih aman," ujar Tito.
Selain itu, meski belum ada informasi soal aktivitas terorisme yang terjadi, Tito menyampaikan polisi tetap melakukan monitor terhadap jaringan-jaringan teroris di Indonesia, maupun terhadap warga Indonesia yang baru kembali dari luar negeri untuk bergabung dengan ISIS.
Alasannya, dari informasi dan data yang dimiliki oleh kepolisian, ada sebanyak 46 warga negara Indonesia yang kembali setelah sempat bergabung dengan ISIS. Namun, dia enggan secara rinci menjelaskan asal dan latar belakang para WNI tersebut.
"Teman-teman di lapangan sudah paham dengan jaringan ini. Kita akan monitor ketat," ujar Tito.
Sebelumnya, Tito mengumpulkan para Duta Besar negara asing di Mapolda Metro Jaya untuk memberi penjelasan tentang situasi kemanan DKI Jakarta dan Indonesia pasca aksi terorisme di Paris, Perancis.
Dalam pertemuan tersebut, Tito menyatakan akan meningkatkan pengamanan di Kedutaan Besar dan obyek vital untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan warga asing yang berada di Indonesia.
Lebih lanjut, Tito mengaku sampai saat ini belum ada informasi adanya rencana serangan teror. Karenanya, Tito menyatakan DKI Jakarta masih dalam status aman.
"Kita belum dapat informasi kemungkinan rencana serangan belum ada. Jadi, sementara ini saya kira kita masih aman," ujar Tito.
Selain itu, meski belum ada informasi soal aktivitas terorisme yang terjadi, Tito menyampaikan polisi tetap melakukan monitor terhadap jaringan-jaringan teroris di Indonesia, maupun terhadap warga Indonesia yang baru kembali dari luar negeri untuk bergabung dengan ISIS.
Alasannya, dari informasi dan data yang dimiliki oleh kepolisian, ada sebanyak 46 warga negara Indonesia yang kembali setelah sempat bergabung dengan ISIS. Namun, dia enggan secara rinci menjelaskan asal dan latar belakang para WNI tersebut.
"Teman-teman di lapangan sudah paham dengan jaringan ini. Kita akan monitor ketat," ujar Tito.
Sebelumnya, Tito mengumpulkan para Duta Besar negara asing di Mapolda Metro Jaya untuk memberi penjelasan tentang situasi kemanan DKI Jakarta dan Indonesia pasca aksi terorisme di Paris, Perancis.
Dalam pertemuan tersebut, Tito menyatakan akan meningkatkan pengamanan di Kedutaan Besar dan obyek vital untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan warga asing yang berada di Indonesia.
Sumber: cnnindonesia.com