2 HARI DITAHAN, AKHIRNYA PENGUSAHA PROPERTI LUNASI HUTANG PAJAK Rp. 36,8 MILIAR
 |
| Ilustrasi |
MEDAN
- Dua hari mendekam dalam sel di Rutan Tanjung Gusta, BB, seorang
direktur perusahaan real estat terkenal di Kota Medan akhirnya melunasi
pajak yang ditunggaknya selama tiga tahun sebesar Rp 36,8 miliar.
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuanggan, Mekar Satria Utama mengatakan, BB ditahan Ditjen Pajak bekerjasama dengan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM serta Kepolisian RI sejak Rabu (4/11/2015) hingga Jumat (06/11/2015).
"Direktur PT MIL ini ditahan setelah sebelumnya melalui berbagai tahapan penagihan pajak. Sesuai ketentuan yang berlaku yakni penerbitan surat teguran mulai 2006 sampai 2009," kata Mekar.
Ditjen Pajak, lanjutnya, juga menerbitkan suratn paksa pada 2006-2010 serta penyitaan dan pelelangan aset, pemblokiran harta yang tersimpan di bank dan pencegahan bepergian ke luar negeri.
"Penyanderaan ini berdasarkan Surat Izin Penyanderaan dari Menteri Keuangan Nomor SR-2220/MK.03/2013 tanggal 15 Oktober 2015," Mekar menjelaskan.
BB bebas dari penyanderaan setelah melunasi pembayaran pajak sebesar Rp 36,8 miliar.
"Setelah BB melunasi pajaknya, dia dibebaskan. Kita mengimbau kepada wajib pajak yang masih memiliki utang pajak agar segera melunasi utang pajaknya," Mukhtar menegaskan.
Dia menambahkan, upaya ini bukan untuk mempermalukan yang bersangkutan tapi sebagai upaya penegakan ketaatan membayar pajak.
BB sendiri menunggak Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan. Tindakan semacam ini telah diberlakukan di sejumlah wilayah Indonesia.
"Penunggak pajak langsung ditahan dan baru di bebaskan setelah memenuhi kewajibannya," pungkas Mukhtar.
Sementara itu, saat coba di konfirmasi lewat telepon selularnya BB tak menjawab. Di ujung telepon terdengar suara seseorang yang mengaku adik BB. Dia hanya mengatakan BB sedang sibuk.
"Saya adiknya. HP-nya ketinggalan di tempat saya. Nanti saya hubungi lagi, setelah saya bicara sama abang saya. Saya lihat dia lagi sibuk," ucapnya sambil menutup pembicaraan.
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuanggan, Mekar Satria Utama mengatakan, BB ditahan Ditjen Pajak bekerjasama dengan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM serta Kepolisian RI sejak Rabu (4/11/2015) hingga Jumat (06/11/2015).
"Direktur PT MIL ini ditahan setelah sebelumnya melalui berbagai tahapan penagihan pajak. Sesuai ketentuan yang berlaku yakni penerbitan surat teguran mulai 2006 sampai 2009," kata Mekar.
Ditjen Pajak, lanjutnya, juga menerbitkan suratn paksa pada 2006-2010 serta penyitaan dan pelelangan aset, pemblokiran harta yang tersimpan di bank dan pencegahan bepergian ke luar negeri.
"Penyanderaan ini berdasarkan Surat Izin Penyanderaan dari Menteri Keuangan Nomor SR-2220/MK.03/2013 tanggal 15 Oktober 2015," Mekar menjelaskan.
BB bebas dari penyanderaan setelah melunasi pembayaran pajak sebesar Rp 36,8 miliar.
"Setelah BB melunasi pajaknya, dia dibebaskan. Kita mengimbau kepada wajib pajak yang masih memiliki utang pajak agar segera melunasi utang pajaknya," Mukhtar menegaskan.
Dia menambahkan, upaya ini bukan untuk mempermalukan yang bersangkutan tapi sebagai upaya penegakan ketaatan membayar pajak.
BB sendiri menunggak Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan. Tindakan semacam ini telah diberlakukan di sejumlah wilayah Indonesia.
"Penunggak pajak langsung ditahan dan baru di bebaskan setelah memenuhi kewajibannya," pungkas Mukhtar.
Sementara itu, saat coba di konfirmasi lewat telepon selularnya BB tak menjawab. Di ujung telepon terdengar suara seseorang yang mengaku adik BB. Dia hanya mengatakan BB sedang sibuk.
"Saya adiknya. HP-nya ketinggalan di tempat saya. Nanti saya hubungi lagi, setelah saya bicara sama abang saya. Saya lihat dia lagi sibuk," ucapnya sambil menutup pembicaraan.
Sumber: kompas.com
