TERSELAMATKAN OLEH ECENG GONDOK DANAU TOBA
![]() |
Fransiskus korban selamat helikopter EC-130 yang jatuh di Danau Toba, saat dirawat di RSU Hadrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Selasa (13/10/2015). |
SAMOSIR — Satu
dari lima penumpang ditemukan selamat setelah helikopter jenis EC-130
yang mereka tumpangi jatuh di perairan Danau Toba, Minggu (11/10/2015).
Fransiskus (22), korban selamat dalam musibah itu, menceritakan
perjuangan mereka untuk tetap dapat bertahan hidup setelah melompat dari
helikopter ke danau.
Ketika mendapat perawatan di RSU Hadrianus Sinaga, Pangururan,
Kabupaten Samosir, Selasa (13/10/2015), Frans mengatakan bahwa selama 25
menit setelah para penumpang helikopter melompat ke danau, mereka masih
bergandeng tangan satu sama lain.
Mereka juga sempat meminta tolong.
Namun, tidak ada warga yang mendengar dan melihat mereka. Kondisi alam
di sekitarnya diliputi kabut asap tebal.
Para korban mencari apa pun yang dapat dijadikan pelampung. Mereka
pun berpegangan pada tanaman eceng gondok. Setelah itu, mereka
berpencar. Fransiskus dan Sugianto, penumpang lain, terpisah dari ketiga
teman lainnya.
Hingga pukul 23.00 WIB, Senin (12/10/2015), Fransiskus masih bersama
Sugianto dan melihat sorotan lampu dan meminta tolong. Namun, teriakan
mereka tidak terdengar oleh tim SAR.
Kondisi Sugianto makin melemah dan Fransiskus pasrah melihat rekannya
tenggelam. Frans melepas seluruh pakaian agar ringan dalam air. Ia pun
bertahan hingga ditemukan tim gabungan Basarnas.
Masih dalam penjelasan Fransiskus, sebelum helikopter jatuh pada
Minggu siang sekitar pukul 11.28 WIB, ia melihat di sebelah kanan ada
Bandara Silangit, di sebelah kiri ada Samosir, dan tampak pula sebuah
pulau kecil.
Tim gabungan pencari helikopter menemukan Frans di perairan Desa
Sitinjak, Kecamatan Onan Runggu, Selasa sekitar pukul 14.00 WIB. Frans,
kelahiran Yogyakarta, 20 Januari 1993, ditemukan dalam kondisi tanpa
busana dengan sebuah jam tangan yang masih melekat. Korban ditemukan
sekitar 5 mil dari posko di Pelabuhan Onan Runggu.
Serma Marinir Joko Santoso dari Lantamal I Belawan mengatakan bahwa
timnya melihat ada sebuah benda yang naik turun. Mereka kemudian
menghampirinya dan melihat korban minta tolong. "Saya salah satu
penumpang helikopter," kata Joko meniru perkataan korban.
Tim penolong melemparkan sebuah pelampung ke arah Frans, tetapi ia
tak kuasa meraihnya. Akhirnya, salah satu anggota tim terjun menolong
korban.
Saat itu, Frans dalam kondisi dehidrasi dan lemas. Tangannya sudah mengembang akibat terlalu lama berada dalam air.
Danrem 023 Kawal Samudra Kolonel Fachry mengatakan, kini korban sudah
dalam keadaan sadar dan sudah dapat dimintai keterangan. Untuk
pertolongan pertama, korban dilarikan ke Puskesmas Onan Runggu. Kini, ia
dirawat secara intensif di Rumah Sakit Hadrianus Sinaga.
Berdasarkan keterangan korban, Danrem 023 Kawal Samudra menghentikan
pencarian jalur darat.
Kini pencarian difokuskan di jalur danau. Dia
meminta Pemkab Samosir untuk mengarahkan para nelayan dan masyarakat
sekitar Desa Pakpahan, Sitinjak, dan Harian membantu menyisir pinggiran
danau.
Sumber: kompas.com
Foto: