SUAKA ELANG DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN-SALAK

Elang di Suaka Elang yang berada di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kampung Loji, Kecamatan Cigombong, Bogor
Keindahan Jawa Barat tak
sebatas pesona gunung, pantai, dan sungainya, melainkan juga
keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna. Salah satu kekayaan
faunanya adalah keberadaan burung pemangsa (raptor) yang ternyata jumlahnya makin menyusut.
Untunglah ada wilayah khusus di daerah Bogor yang dijadikan suaka bagi para raptor, khususnya burung elang.
Berada di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kampung Loji,
Kecamatan Cigombong, Suaka Elang dibangun dengan model kemitraan yang
terdiri dari pemerintah, LSM, swasta, dan masyarakat yang saling
menguntungkan untuk pelestarian habitat dan konservasi spesies pada
tanggal 25 November 2008.
Untuk calon pengunjung yang belum terlalu hafal dengan jalan di
sekitarnya, sebaiknya hati-hati karena bisa tersesat. Masyarakat di
sekitarnya juga tak banyak yang tahu keberadaan Suaka Elang ini. Untuk
mudahnya, dari mana pun arahnya, jadikan Kota Bogor sebagai awal
kebarangkatan.
Kemudian dari Kota Bogor arahkan kendaraan ke Lawang Gintung, dan melewati stasiun kereta Batutulis. Tak jauh dari stasiun akan ditemui pertigaan, ambil ke kanan ke arah Cijeruk. Selanjutnya terus jalan melewati Pamoyanan, Cihideung, Cibadak, Pasir Jaya, dan Loji.
Kemudian dari Kota Bogor arahkan kendaraan ke Lawang Gintung, dan melewati stasiun kereta Batutulis. Tak jauh dari stasiun akan ditemui pertigaan, ambil ke kanan ke arah Cijeruk. Selanjutnya terus jalan melewati Pamoyanan, Cihideung, Cibadak, Pasir Jaya, dan Loji.
Setelah menyimpan kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki dari
gerbang menuju Suaka Elang sekitar 15 menit. Di gerbang petugas Suaka
Elang akan menyambut tamu dan meminta mengisi buku tamu.
Pengunjung pun akan bertemu kawasan hutan yang teduh dan sejuk. Di
sanalah terdapat sebuah konservasi spesies raptor terancam punah seperti
Elang Jawa dan jenis burung pemangsa lainnya. Di Suaka Elang inilah
dilakukan upaya penyelamatan dan pelepasliaran raptor hasil sitaan atau
kiriman dari masyarakat.
Pengunjung bisa melihat beberapa elang di dalam kandang. Kandang
pertama terletak tidak jauh dari kantor Suaka Elang. Umumnya elang
tersebut belum lama diambil dari masyarakat, jadi tidak takut dengan
manusia.
Pengunjung kemudian harus menyeberangi jembatan gantung yang sekilas
mengerikan, tapi ternyata tidak. Ya anggap saja sedang melakukan
petualangan ala Indiana Jones. Silakan berfoto-foto karena pemandangan
di suaka ini sangat indah dikelilingi pohon pinus.
Setelah melewati jembatan gantung pengunjung akan tiba di kandang
kedua. Di sinilah bisa ditemukan beberapa elang yang sudah agak lama
dirawat sehingga beberapa agak terganggu dengan kehadiran manusia.
Kandang untuk elang yang sudah siap dilepaskan berada lebih jauh
lagi. Kandang tersebut tidak boleh dikunjungi lagi. Elang-elang tersebut
dibiasakan untuk puasa dan hanya diberi makan dua kali seminggu.
Hal
ini dilakukan supaya naluri berburu mereka tumbuh dan saat dilepaskan
dari suaka mereka bisa berburu.
Sumber: kompas.com
Foto: