Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SEMAKIN TINGGI DAYA TARIK PULAU LOMBOK

Kain tenun menjadi bagian penting dalam prosesi pernikahan suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (11/10/2014).
 MATARAM, KOMPAS.com - Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat (BPPD NTB), Taufan Rahmadi mengatakan posisi Lombok sebagai destinasi wisata halal semakin tinggi menyusul terpilihnya Lombok dalam World Halal Travel Awards 2015 di Abu Dhabi.

"Dengan terpilihnya Lombok, maka waktunya kita berbenah. Jangan sampai orang kecewa datang ke Lombok," kata Taufan Rahmadi dihubungi melalui telepon di Mataram, Rabu (21/10/2015) lalu.

Di ajang World Halal Travel Award 2015, Pulau Lombok berhasil meraih peringkat pertama di 2 kategori yakni World Best Halal Honeymoon Destination atau Wisata Bulan Madu Halal Terbaik di Dunia, dan World Best Halal Tourism Destination atau Tujuan Wisata Halal Terbaik di Dunia.

Menurut Taufan, dengan kemenangan ini akan menjadi motivasi bagi pemerintah dan warga NTB untuk tetap menjaga kelestarian dan keindahan alam.

Termasuk dalam melakukan pembenahan di sektor infrastruktur destinasi wisata dan sumber daya manusia.

"Ini menjadi momentum untuk terus bekerja dan bersinergi dalam rangka memperbaiki pariwisata serta lebih serius lagi menata destinasi," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BPPD NTB Ainuddin mengatakan dengan terpilihnya Lombok akan semakin menjadikan daerah itu sebagai daya tarik wisatawan.
Dua laki-laki menampilkan atraksi budaya Presean dalam prosesi parade budaya yang merupakan rangkaian acara pembuka dalam Festival Lombok Sumbawa 2015, Minggu (4/10/2015), di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat. Presean merupakan salah satu seni bela diri di Pulau Lombok
"Tentu kemenangan ini sangat berpengaruh bagi Lombok dan NTB, karena dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan, karena daerah ini menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi," katanya.

Namun, menurut Ainuddin, dengan citra Lombok sebagai destinasi wisata halal, tidak hanya sekadar sebagai simbol tetapi lebih dari itu yakni menjadi penyemangat untuk bisa mengimplementasikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan.

"Jadi semua harus terlibat, pemda, asosiasi wisata, serta masyarakat. Termasuk pemerintah pusat untuk melakukan pembenahan, karena NTB telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia," kata Ainuddin. 




Sumber: kompas.com
Foto:  HENDRA A SETYAWAN; SAMUEL OKTORA .