SEMAKIN MENINGKAT EKSPOR KOPI INDONESIA

Ekspor kopi Indonesia pada 2014
mencapai 385 ribu ton dan tahun ini diperkirakan mencapai 400 ribu ton.
(Getty images/ Thinkstock/)
Jakarta, Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbanyak
di seluruh dunia, jumlah ekspor kopi Indonesia semakin meningkat setiap
tahunnya. Hal ini menjadi keuntungan bagi penghasilan devisa negara dan
juga para petani lokal.
"Ekspor kopi Indonesia pada 2014 mencapai 385 ribu ton dan tahun ini diperkirakan mencapai 400 ribu ton," ujar Faiz Achmad, selaku Direktur Industri Minuman dan Tembakau Indonesia, saat ditemui di acara Hari Kopi Internasional di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, pekan ini.
Jumlah tersebut merupakan jumlah dari biji kopi yang telah diekspor ke beberapa negara di dunia, salah satunya Amerika dan negara-negara Eropa.
"Permintaan kopi Indonesia dari Amerika dan negara-negara Eropa itu sangat tinggi, kita harusnya bisa mengambil keuntungan dari situasi seperti ini," kata Achmad menegaskan. Ia menambahkan, terdapat peningkatan pada sisi ekspor kopi Indonesia yang signifikan.
Hal tersebut, menurutnya, diakibatkan dari musim panas yang memberikan dampak positif pada ladang kopi dan juga pertaniannya. "Jumlah ekspor kopi dan produksinya naik karena musim kering di negeri kita," tambah Achmad.
Musim kering, menurut penjelasan Achmad, dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi proses penjemuran biji kopi itu sendiri.
"Ekspor kopi Indonesia pada 2014 mencapai 385 ribu ton dan tahun ini diperkirakan mencapai 400 ribu ton," ujar Faiz Achmad, selaku Direktur Industri Minuman dan Tembakau Indonesia, saat ditemui di acara Hari Kopi Internasional di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, pekan ini.
Jumlah tersebut merupakan jumlah dari biji kopi yang telah diekspor ke beberapa negara di dunia, salah satunya Amerika dan negara-negara Eropa.
"Permintaan kopi Indonesia dari Amerika dan negara-negara Eropa itu sangat tinggi, kita harusnya bisa mengambil keuntungan dari situasi seperti ini," kata Achmad menegaskan. Ia menambahkan, terdapat peningkatan pada sisi ekspor kopi Indonesia yang signifikan.
Hal tersebut, menurutnya, diakibatkan dari musim panas yang memberikan dampak positif pada ladang kopi dan juga pertaniannya. "Jumlah ekspor kopi dan produksinya naik karena musim kering di negeri kita," tambah Achmad.
Musim kering, menurut penjelasan Achmad, dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi proses penjemuran biji kopi itu sendiri.
|
Dengan suhu yang panas, hal itu akan mengurangi jumlah dari biji kopi
yang rusak dan gagal dipanenkan oleh para petani kopi di Indonesia.
Selain ekspor biji kopi, Indonesia juga mengekspor kopi instan atau bubuk. Menurutnya, jumlah dari ekspor kopi instan juga meningkat.
"Ekspor kopi instan sudah mencapai angka 80 ribu-an ton. Tapi tidak sebanyak biji kopi yang kita ekspor," tuturnya.
Sampai saat ini, negara Indonesia masih menduduki peringkat ketiga dalam daftar penghasil kopi terbanyak di dunia, setelah Brasil dan Vietnam.
Menurut Kementerian Perindustrian, penghasilan yang didapatkan Indonesia dari ekspor kopi mencapai US$332,24 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun, meningkat sebanyak 9,9 persen dari tahun sebelumnya.
Selain ekspor biji kopi, Indonesia juga mengekspor kopi instan atau bubuk. Menurutnya, jumlah dari ekspor kopi instan juga meningkat.
"Ekspor kopi instan sudah mencapai angka 80 ribu-an ton. Tapi tidak sebanyak biji kopi yang kita ekspor," tuturnya.
Sampai saat ini, negara Indonesia masih menduduki peringkat ketiga dalam daftar penghasil kopi terbanyak di dunia, setelah Brasil dan Vietnam.
Menurut Kementerian Perindustrian, penghasilan yang didapatkan Indonesia dari ekspor kopi mencapai US$332,24 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun, meningkat sebanyak 9,9 persen dari tahun sebelumnya.
Sumber: cnnindonesia.com