PROFESOR INI HERAN BANYAK YANG ANGGAK 'DUNIA ARAB' SEBAGAI 'DUNIA ISLAM'
“Tiru
Nabi Muhammad, maka tirulah akhlak dan perilakunya, bukan jubahnya,
bukan jenggotnya, sebab apalah artinya memakai jubah panjang dan
berjenggot lebat jika akhlak dan perilakunya seperti Abu Jahal?” kata
Prof Sumanto Al-Qurtuby
![]() |
Ilustrasi: jtabligh.blogspot.com |
Salah satu professor di King Saudi of Petroleum dan Mineral, Arab
Saudi, Sumanto Al-Qurtuby, menumpahkan kegelisahannya di media sosial Facebbok soal pemahaman banyak masyarakat Indonesia yang menganggap dunia Arab adalah dunia Islam.
Profesor
berdarah Indonesia ini, dalam postingan tersebut tertanggal 7 Oktober
2015, mengatakan, anggapan ‘dunia Arab’ sama sebagai ‘dunia Islam’ sama
konyolnya dengan anggapan ‘dunia barat’ sebagai ‘dunia kristen’.
“Sebagaimana
Barat yang multikultural dan multiagama, Arab juga sama. Dari 22
negara-ngara Ara yang dicatat oleh Liga Arab: dari Saudi sampai Djibouti
yang kecil-mungil tidak ada satupun yang dihuni hanya oleh “etnik Arab”
apalagi “Muslim Arab”,” lanjut alumnus UIN Walisongo tersebut.
Menurutnya,
di dunia Arab terdapat berbagai suku, etnik, dan klan misalnya Assyria,
Kurdi, Berber, Azeri, Mandaean, Circassia, dan lain-lain. Orang-orang
Arab juga memeluk berbagai agama sehingga ada Arab Muslim, Arab Kristen,
Arab Yahudi, Arab Druze, Arab Yazidi dan lain sebagainya.
“Murid
Saudi-ku, Ahmad Al-Ghahaity, yang mengaku “pensiunan Wahabi” tertawa
lebar ketika saya bilang bahwa orang-orang Indonesia itu menganggap Arab
= Muslim,” pungkasnya.
Lanjut
Sumanto, muridnya itu sangat heran kenapa banyak orang-orang di
Indonesia yang memakai jubah ala Arab/Saudi. “Pakaian ini kan budaya
kami, kenapa mereka ikut-ikutan?” tanyanya penuh selidik.
Lebih lanjut, Sumanto menghimbau masyarakat yang hendak meniru Nabi Muhammad, maka tirulah akhlak dan perilakunya.
“Bukan
jubahnya, bukan jenggotnya, bukan cara makannya dan hal-ikhwal yang
remeh-temeh lainnya. Sebab akhlak dan perilaku itulah yang membedakan
antara Nabi Muhammad dan para begundal tengik Arab seperti Abu Jahal.
Apalah artinya memakai jubah panjang dan berjenggot lebat jika akhlak
dan perilakunya seperti Abu Jahal?
Alih-alih hendak melakukan Sunah Nabi
Muhammad, malah anda terjerumus ke dalam ‘Sunah Abu Jahal’,” pungkas
alumnus Boston University ini.
Sumber: http://islaminesia.com