Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENEMBAKAN KEMBALI DI DUA KAMPUS AS

Dua aksi penembakan ini terjadi saat Presiden Obama mengunjungi keluarga korban penembakan di kampus di Oregon yang terjadi pekan lalu.
Dua orang tewas dalam dua penembakan berbeda di kampus di Texas dan Arizona, Amerika Serikat, hanya dalam jangka beberapa jam.

Satu orang meninggal dan tiga terluka dalam penembakan yang terjadi lebih dulu di Northern Arizona University pada Jumat pagi, dan melibatkan anggota kelompok mahasiswa.

Kemudian beberapa jam sesudahnya, terjadi penembakan di kompleks mahasiswa dekat Texas Southern University yang menyebabkan satu orang meninggal.

Penembakan-penembakan ini terjadi saat Presiden Barack Obama tengah mengunjungi keluarga korban penembakan di kampus di Oregon.

Saat tiba di Oregon, Obama diteriaki oleh aktivis pro-kepemilikan senjata yang menentang seruannya dalam meminta undang-undang yang lebih ketat untuk mengendalikan kepemilikan senjata api setelah tewasnya 10 orang di kampus Umpqua Community College, Roseburg, pekan lalu.

Setelah pertemuan tertutup dengan keluarga korban, Obama mengatakan dia memiliki "perasaan yang kuat" terhadap pengendalian kepemilikan senjata api. 

Obama juga mengatakan, "Kita harus bersatu menjadi bangsa yang bisa mencegah hal ini terjadi."

'Hati yang berat'

Di Arizona, polisi menyebut pelakunya adalah Steven Jones, mahasiswa tingkat pertama usia 18 tahun di Northern Arizona University.

Jones sudah dikenai tuntutan pembunuhan tingkat satu dan tiga tuntutan atas serangan yang dengan sengaja mengancam nyawa manusia.

Empat korban adalah anggota kelompok mahasiswa Delta Chi, tapi Jones bukan anggota.

Pada polisi, Jones mengatakan bahwa dia didatangi oleh sekumpulan pria dan diserang. Dia lalu lari, mengambil senjata dari mobilnya, dan membuka tembakan saat mereka berhasil mengejar Jones, kata polisi Arizona.
 
Steven Jones, pelaku penembakan di Arizona, berpose di Instagramnya dengan senjata api.
 

Kampus Northern Arizona University yang menjadi lokasi penembakakan.
Para saksi mengatakan pada polisi bahwa korban tak membawa senjata.

Universitas sudah menyatakan bahwa korban tewas bernama Colin Brough dan tiga mahasiswa yang terluka sudah dirawat di rumah sakit.

Penembakan kedua di Texas terjadi beberapa jam kemudian pada Jumat (9/10) pagi di halaman apartemen universitas di tepian kampus di Houston.

Seorang mahasiswa terbunuh, mahasiswa tahun pertama di universitas tersebut, dan satu lagi terluka. Dua orang sudah ditahan sebagai tersangka, dan satu orang lain masih dalam pengejaran, kata juru bicara polisi Houston Jodi Silva.

Di Arizona, rektor universitas menyatakan keterkejutannya atas tragedi ini.

"Hari ini bukan hari biasa di NAU. Hati kami terasa berat," kata Rita Cheng.

Perwakilan dari kelompok mahasiswa nasional Delta Chi mengatakan bahwa anggotanya terlibat dalam konfrontasi ini.

Maria Gonzalez, mahasiswa di Northern Arizona University, bilang, awalnya dia berpikir tengah mendengar suara petasan.

"Saya sedang belajar untuk ujian dan ketika melihat ke luar jendela, ada dua orang yang berlari, dan saat itulah saya sadar, yang saya dengar bukan petasan, tapi tembakan senjata api," katanya.

"Bagaimana saya bisa aman di tempat saya belajar?"

Asrama Mountain View Hall tempat terjadinya penembakan adalah pemondokan buat "sebagian besar" mahasiswa yang turut serta dalam kelompok mahasiswa, menurut situs sekolah tersebut.

Hukum di Arizona melarang senjata untuk dibawa ke kampus, tapi boleh dibawa dalam mobil yang terkunci.



Sumber: bbc.com/indonesia
Image copyright AP
Image copyright Instagram
Northen Arizona University