PEMERINTAH KLAIM PENGUATAN RUPIAH KARENA KEBERHASILAN PAKET EKONOMI
![]() |
Pemerintah meyakini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan terus menguat hingga dua bulan ke depan.
Penguatan,
disebut Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, karena
rentetan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak awal
September 2015, "berhasil mengubah persepsi pasar".
"Kalau disebut alasan penguatan rupiah karena The Fed (bank sentral AS) tidak naikkan tingkat suku bunga, mereka kan sebelumnya sudah 3-4 kali rapat dan tetap nggak naikkan suku bunga, tapi kok rupiah menguatnya baru sekarang?" kata Darmin, Kamis (15/10), kepada wartawan di Jakarta.
Nilai fundamental
Pada
pembukaan perdagangan Kamis (15/10) rupiah terus menguat ke level
Rp13.266 per dollar AS. Membaiknya mata uang Indonesia telah dimulai
sejak minggu pertama Oktober, setelah sebelumnya rupiah terjerembab
dalam ke posisi lebih dari Rp14.000 per dollarnya.
"Tapi Rp13.200-an per dollar itu masih belum nilai
fundamentalnya. Rupiah sekarang ini merupakan hasil euforia, histeria
dan spekulasi, bukan nilai sebenarnya." tegas Mantan Gubernur Bank
Indonesia itu.
Meskipun begitu, kepada wartawan BBC Indonesia,
Rafki Hidayat, Darmin belum bisa mengungkapkan "berapa persen" penguatan
rupiah yang merupakan buah dari 'keberhasilan' paket ekonomi.
Mantan Dirjen Pajak ini hanya mengingatkan bahwa sebelumnya rupiah 'diprediksi akan kembali melemah' sebelum akhir 2015.
Alasannya,
karena dewan gubernur bank sentral AS, atau The Federal Reserve,
kembali membahas kenaikan tingkat suku bunga, pada Desember mendatang.
Paket Kebijakan Ekonomi 4
Kamis
(15/10) ini, pemerintah berencana meluncurkan paket ekonomi tahap
keempat yang berfokus pada buruh dan ketenagakerjaan, kata Menko
Perekonomian Darmin Nasution.
Sebelumnya, paket ekonomi tahap tiga memuat antara
lain penurunan harga solar, gas elpiji dan tarif dasar listrik untuk
pemakaian malam hingga pagi, yang diarahkan pada industri.
Paket
ekonomi tahap dua berfokus pada pemotongan waktu pengurusan izin
investasi menjadi hanya dalam hitungan jam, dianggap bukan esensi yang
dibutuhkan para investor.
Sementara paket ekonomi tahap pertama diarahkan ada upaya menggalakkan deregulasi untuk mendorong daya saing usaha.
Sumber:bbc.com