PEJABAT AUSTRALIA 'MEMBAYAR' PENYELUNDUP MANUSIA
![]() |
Amnesty menyatakan foto diambil pencari suaka di bulan Mei pada kapal pembawa penumpang ke Australia. |
Amnesty
International menyatakan telah memiliki bukti yang menunjukkan para
pejabat Australia membayar penyelundup manusia untuk memutar balik kapal
kembali ke perairan Indonesia dan mengancam para pencari suaka.
Dalam
sebuah laporan terbaru, kelompok hak asasi manusia tersebut menyatakan
nyawa pencari suaka terancam dalam dua kejadian di bulan Mei dan Juli.
Pemerintah Australia telah menyangkal tuduhan itu, sama seperti saat pertamakali muncul pada bulan Juni.
Negara
ini memiliki kebijakan kontroversial yang sama sekali tidak mentolerir
kapal migran mendekati wilayahnya dan tidak satupun dari migran dan
pencari suaka diizinkan mencapai wilayah Australia dengan menggunakan
kapal.
Mereka dicegat di laut dan dikembalikan atau dibawa ke
tempat penahanan di negara-negara tetangga di Pasifik.
Amnesty
sekarang meminta dilakukannya penyelidikan yang ditunjuk pemerintah
atau Royal Commission, terhadap operasi keamanan kontroversial Australia
(Operation Sovereign Borders) untuk menghentikan kapal sejenis.
Kejadian
pertama pada tanggal 17 Mei, 65 penumpang dan enam awak kapal diduga
dicegat oleh pejabat Australia dan kemudian diarahkan kembali ke
Indonesia.
Amnesty, yang mewawancara orang-orang di kapal, menyatakan
para pejabat memberikan US$32.000 atau Rp430 juta kepada awak kapal.
Para
penumpang kemudian dipindahkan dari kapal mereka ke dua kapal kecil
yang reyot dan salah satunya tenggelam di dekat sebuah pulau di wilayah
Indonesia. Para penumpangnya berhasil selamat.
Sumber: bbc.com
Image copyright
amnesty international