Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MAKAN 2,5 KG CABAI SETIAP HARI, DIJULUKI RAJA CABAI

                                                                                                                                (Reuters/Beawiharta)
Jakarta -- Li Yongzhi, 48, kondang dengan gelar 'Raja Cabai' di kampung halamannya, Shawoli, Provinsi Henan. Dia memulai harinya dengan cabai sebagai pencuci mulut dan melanjutkan sarapan, makan siang, serta makan malam.

Kepada awak media, dia bercerita dirinya mencintai panganan pedas sejak kecil dan cabai adalah makanan utamanya -- dia bisa makan tanpa daging atau pun telur, tapi tak pernah luput dari segenggam penuh cabai.

"Kebanyakan orang menggosok gigirnya di pagi hari, saya hanya makan cabai untuk menyegarkan gigi saya," katanya dengan bangga, seperti dikutip dari odditycentral.com.

"Tanpa cabai, semua makanan rasanya hambar."

Lantaran kebutuhan lombok yang begitu banyak, dia menanam delapan jenis cabai di pekarangan belakang rumahnya.

Obsesi Li dengan cabai bermula pada 10 tahun silam. Dia menyukainya namun hanya mengonsumsi dalam jumlah sedikit. Tetapi kemudian, anaknya mengalami sebuah kecelakaan yang harus merogoh kocek untuk pengobatan hingga ribuan yuan. Lantas, dia tak memiliki duit untuk membeli makanan dan suatu hari, dia tergeletak pingsan akibat kelaparan saat berjalan di jalan.

Si Raja Cabai ini sadar kalau dia harus bisa menjaga dirinya sendiri sebelum mengasuh anaknya. Dia pun pergi ke sebuah restoran untuk memesan makanan, naas, tak ada sedikit pun makanan yang tersisa.

Saat itulah kemudian dia memutuskan untuk memakan dua buah mangkok bubuk cabai dengan segelas air hanya untuk mengisi perutnya. Dia tercengang saat kesehatannya tak terganggu, perutnya dapat beradaptasi dengan cabai tak seperti laiknya kebanyakan orang.

Setelah mengetahui kalau panganan pedas itu dapat berpengaruh positif untuk kesehatannya, Li pun mulai mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. 
 
Belakangan, dia mampu menghabiskan sekitar 2,5 kilogram cabai saban hari, baik memakannya untuk panganan biasa atau sebagai kudapan di sela-sela waktu. Angka itu lebih dari jumlah konsumsi cabai kebanyakan orang dalam sebulan.

Suatu saat, kebiasaan Li yang tak biasa menyeretnya dalam sebuah masalah di restoran, dia dituduh menyolong sambal saat botol sambal di mejanya habis. Untuk membuktikan dia mengonsumsi alih-alih mencurinya, dia makan seluruh sambal yang ada di depan manajer restoran, sontak, seluruh orang terhenyak.

"Dokter bilang saya normal seperti orang lain," ujarnya. "Saya tak memiliki kekuatan lebih. Saya hanya suka makan dan bisa makan banyak." Pada tahun 2009, dia secara resmi dianugerahi "Raja Cabai" oleh Pemerintah Provinsi Hunan, setelah menang dalam lomba makan cabai.
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com