LAPAS GUNUNG SINDUR AKAN BIKIN BANDAR NARKOBA TAK BERKUTIK
![]() |
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Kepala BNN Budi Waseso meninjau lapas Gunung Sindur di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/10/2015). |
BOGOR -
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly memastikan Lembaga Pemasyarakatan
Gunung Sindur, di Bogor, Jawa Barat, sudah siap digunakan untuk
menampung pengedar dan bandar narkoba. Dia meyakini, para pengedar dan
bandar narkoba tidak lagi berkutik dengan pengamanan yang ketat di lapas
tersebut.
"BNN saat ini sedang menyiapkan daftar orang-orangnya, dari Lapas
Nusakambangan, dari Lapas Cipinang, orang-orang yang selalu membangun
jaringan dari lapas itu, kita concentrate di sini," kata Yasonna usai meninjau Lapas Gunung Sindur, Rabu (14/10/2015).
Yasonna mengatakan, pengamanan di Lapas ini berbeda dengan lapas pada
lain. Nantinya, tamu yang akan mengunjungi para napi harus melewati
pemeriksaan anjing pelacak yang dapat mendeteksi berbagai jenis narkoba.
Tamu juga tidak bisa berinteraksi langsung dengan napi, melainkan harus
melalui kaca pembatas dan sambungan telepon.
"Pakai kaca pembatas seperti yang di film-film itu," ucap Yasonna.
Kegiatan para napi juga dibatasi. Mereka akan lebih banyak
menghabiskan waktu sendirian di kamarnya masing-masing, sehingga tidak
bisa berkomunikasi dengan napi lainnya. Napi baru diizinkan keluar kamar
untuk menjalankan aktivitas pada hari-hari tertentu, seperti hari raya.
Kegiatan para napi pun akan diawasi oleh para petugas lapas, yang
dibantu oleh petugas dari BNN dan kepolisian. Jika pengawasan itu masih
kurang, ada pula 34 CCTV yang ditempatkan di dalam setiap blok untuk
mengawasi kegiatan para napi.
"CCTV ini nanti akan tersambung ke layar di kantor saya," ucap Yasonna.
Kepala BNN Budi Waseso yang ikut serta dalam tinjauan, mengaku cukup
puas dengan pengamanan yang ada. Dia menilai lapas Gunung Sindur ini
dalam jangka pendek bisa dijadikan sebagai lapas khusus pengedar dan
bandar narkoba kelas kakap.
Namun, dalam jangka waktu yang panjang, di
tetap ingin agar pengedar dan bandar narkoba ditempatkan di lapas khusus
di pulau terpencil.
"Ini untuk tahap awal sudah sangat baik," ucap Buwas.
Sumber: kompas.com
Foto: