KOTORAN BABI SALAH SATU ENERGI BARU AKAN DONGKRAK PEREKONOMIAN SUMBA
![]() |
Warga menenun kain ikat khas Sumba di Kampung Kaburu, Kallu, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (15/12/2014). |
Energi terbarukan yang
berasal dari potensi yang ada di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT), diyakini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di situ.
Pulau Sumba memiliki luas 10.710 kilometer persegi.
Kini, di Sumba ada
empat kabupaten yakni Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan
Sumba Timur.
Catatan terkini pada Jumat (16/10/2015) mengenai energi terbarukan datang dari Hivos, organisasi internasional. Organisasi itu mengkampanyekan Gerakan 2020, 100 Persen Energi Terbarukan di Sumba.
Selama ini, baru 24 persen dari sekitar satu juta masyarakat Sumba yang bisa menikmati terangnya aliran listrik.
Catatan terkini pada Jumat (16/10/2015) mengenai energi terbarukan datang dari Hivos, organisasi internasional. Organisasi itu mengkampanyekan Gerakan 2020, 100 Persen Energi Terbarukan di Sumba.
Selama ini, baru 24 persen dari sekitar satu juta masyarakat Sumba yang bisa menikmati terangnya aliran listrik.
Minimnya masyarakat yang bisa menikmati penerangan dari listrik ini,
lantaran masyarakat di wilayah tersebut masih sangat miskin sehingga
tidak mampu untuk membayar bulanan listrik.
Padahal, Sumba memiliki semua potensi energi terbarukan yang bisa diolah untuk listrik kecuali panas bumi."Alasan dipilihnya Pulau Sumba karena penduduknya di sana sangat miskin dan baru 24 persen yang bisa menikmati penerangan listrik dari PLN, " kata Project Manager Green Energy ( Sumba) Hivos Southeast Asia Sandra Winarsa.
Ia mengatakan bila energi terbarukan dibuat, hal itu akan bisa menurunkan tingkat kemiskinan. Pasalnya, masyarakat akan bisa menuntaskan pekerjaan di rumah serta bisa mengerjakan produk produk kerajinan hingga malam hari.
Padahal, Sumba memiliki semua potensi energi terbarukan yang bisa diolah untuk listrik kecuali panas bumi."Alasan dipilihnya Pulau Sumba karena penduduknya di sana sangat miskin dan baru 24 persen yang bisa menikmati penerangan listrik dari PLN, " kata Project Manager Green Energy ( Sumba) Hivos Southeast Asia Sandra Winarsa.
Ia mengatakan bila energi terbarukan dibuat, hal itu akan bisa menurunkan tingkat kemiskinan. Pasalnya, masyarakat akan bisa menuntaskan pekerjaan di rumah serta bisa mengerjakan produk produk kerajinan hingga malam hari.
Hal itu membuat
pendapatan mereka akan bertambah. "Kondisi alam di Sumba menyediakan
semua alternatif energi terbarukan, tetapi ironisnya tidak dimanfaatkan
sehingga tidak ada listrik.
Tetapi kami berharap adanya energi
terbarukan ini, akan bisa menurunkan tingkat kemiskinan disana karena
merka bisa berja di malam hari sehingga bisa meningkat pendapatan
mereka," kata Sandra.
Kotoran babi
Kotoran babi
Sandra mengatakan, potensi alam yang bisa dijadikan energi terbarukan adalah biogas. Biogas bisa diperoleh dari kotoran peternakan seperti kotoran babi. Menurutnya, dari 4-5 ekor babi, bisa diperoleh biogas 4-5 kiloggram untuk memasak.
"Di Sumba itu ternak babi sangat banyak, karena semua acara adat
menggunakan babi, sehingga kotorannya sangat banyak. Kotoran itu kita
buat menjadi biogas untuk mamasak," tuturnya.
Di samping itu, ada juga energi terbarukan dari mikrohidro. Lalu,saat ini juga sedang dikembangkan pemanfaatan energi matahari yang jumlahnya berlimpah.
Di samping itu, ada juga energi terbarukan dari mikrohidro. Lalu,saat ini juga sedang dikembangkan pemanfaatan energi matahari yang jumlahnya berlimpah.
Dulu
pemanfaatn energi ini dilakukan dengan kelompok dan menghasilkan enegeri
hingga 24 persen.
Namun, saat ini PLN juga turut memanfaatkan energi
matahari hingga meningkatkan listrik hingga 38 persen. Kemudian BPPT
juga membuat solar sistem yang bisa menghasilkan listrik hingga 500
kilowatt.
Kemudian, ada turbin angin yang bisa menghasilkan 850 kilowatt. Bahkkan, kantor ESDM di Sumba membangun biomassa yang menghasilkan listrik hingga 1 megawatt dari tanaman lamtorogung.
Sandra juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan mengembangkan hal yang sama di daerah daerah lain di Indonesia, agar masyarakat Indonesia di daerah erpencil bisa menikmati aliran listrik.
Kemudian, ada turbin angin yang bisa menghasilkan 850 kilowatt. Bahkkan, kantor ESDM di Sumba membangun biomassa yang menghasilkan listrik hingga 1 megawatt dari tanaman lamtorogung.
Sandra juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan mengembangkan hal yang sama di daerah daerah lain di Indonesia, agar masyarakat Indonesia di daerah erpencil bisa menikmati aliran listrik.
Sumber: kompas.com
Foto: