Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEMEROSOTAN IMAN

Bacaan Hari ini :
Roma 4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

------------------------------


Alkitab tidak mengajarkan bahwa orang Kristen tak akan pernah tersandung atau sesekali terjatuh.Yang Alkitab ajarkan ialah jika Anda seorang pengikut Kristus yang sejati, ketika Anda tergelincir atau tersandung, Anda akan selalu bangkit dan bergerak maju.
 
 Itulah cara untuk menentukan apakah seseorang itu benar-benar percaya atau tidak.
Ketika Allah datang kepada Abaham di Ur dan menyuruhnya untuk pergi meninggalkan sanak saudaranya, Abraham sebenarnya menolak dan tetap tinggal di rumah bapanya selama bertahun-tahun. 
 
Bahkan setelah ia pergi pun, ia sebenarnya setengah-setengah menaati Allah dengan mengajak keponakannya, Lot. Namun keputusannya itu malah menimbulkan lebih banyak gesekan dalam perjalanan sehingga sampai akhirnya, ia dan Lot berpisah jalan. 
 
Dalam perjalanan hidup Abraham, kita juga bisa melihat kemerosotan imannya. Abraham mengatakan kepada orang-orang bahwa istrinya yang cantik itu, Sarah, adalah adiknya sebab ia takut seseorang akan membunuhnya jika mereka tahu ia memang suaminya. Abraham melakukannya pada dua kesempatan.
Dalam kasus Abraham, ada sebagian tindakan yang memperlihatkan ketidaktaatannya pada Allah. Meski begitu, penting bagi kita untuk menggarisbawahi bahwa meski di beberapa kesempatan Abraham menyimpang dari jalan lurus dan sempit itu, dia selalu kembali ke jalan-Nya.

Jika seseorang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Kristen, lalu terjatuh, dan tak pernah kembali kepada Allah lagi, maka orang tersebut bukanlah orang percaya. 
 
Seperti dikatakan dalam 1 Yohanes 2:19, "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. 
 
Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. 
 
Sebaliknya, apabila seseorang adalah benar-benar orang percaya, ia akan sengsara dalam dosa, namun pada akhirnya akan bergerak cepat untuk kembali ke salib Kalvari.
Salah satu ciri orang percaya ialah ketika mengalami sengsara dalam dosa namun bergerak cepat dalam pertobatan dan menjadi manusia baru
 
 
 
 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).
Gambar: Google