KASUS PERTAMA BELUM TERUNGKAP, LEDAKAN TERJADI LAGI DI ALAM SUTERA

Jakarta
--
Mall Alam Sutera di Tangerang, Banten, diguncang
ledakan kedua, Rabu (28/10). Ledakan ini terjadi sementara ledakan
pertama pada 9 Juli lalu belum sepenuhnya terungkap.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto ketika ditanya soal perkembangan pengusutan kasus ledakan pertama itu, belum bisa memastikan. "Nanti saya konfirmasi dulu," ujarnya sore ini.
Ada kemiripan antara ledakan pertama dan kedua yang terjadi hari ini. "Ada kemiripan dan menyerupai," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo.
Kesamaan terletak pada lokasi ledakan dan bahan peledak. Kedua ledakan terjadi di toilet kantin bawah mal tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto ketika ditanya soal perkembangan pengusutan kasus ledakan pertama itu, belum bisa memastikan. "Nanti saya konfirmasi dulu," ujarnya sore ini.
Ada kemiripan antara ledakan pertama dan kedua yang terjadi hari ini. "Ada kemiripan dan menyerupai," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo.
Kesamaan terletak pada lokasi ledakan dan bahan peledak. Kedua ledakan terjadi di toilet kantin bawah mal tersebut.
|
Jenis bahan peledak pun, kata Kapolsek Cipondoh, Tangerang, Komisaris
Paryanto, serupa dengan yang pertama, juga dengan kasus ledakan di ITC
Depok pada 23 Februari. Saat itu bahan peledak merupakan jenis bom
rakitan.
Pada ledakan pertama di Mall Alam Sutera, kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian ketika itu, bom rakitan berukuran kecil. Sementara lokasi ledakan seperti di ITC Depok, yakni di toilet.
Namun, ujar Tito, kemiripan lokasi tak bisa menjadi bahan untuk memastikan pelaku. Meski demikian, saat itu polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku dari hasil pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Laki-laki menurut petunjuk CCTV. Tapi tidak mungkin kami publikasikan ke publik karena untuk kepentingan polisi,” ujar Tito, pertengahan Juli.
Pada ledakan pertama di Mall Alam Sutera, kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian ketika itu, bom rakitan berukuran kecil. Sementara lokasi ledakan seperti di ITC Depok, yakni di toilet.
Namun, ujar Tito, kemiripan lokasi tak bisa menjadi bahan untuk memastikan pelaku. Meski demikian, saat itu polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku dari hasil pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Laki-laki menurut petunjuk CCTV. Tapi tidak mungkin kami publikasikan ke publik karena untuk kepentingan polisi,” ujar Tito, pertengahan Juli.
|
Pria itu, menurut Tito, membawa sebuah bungkusan berukuran kecil yang diduga merupakan bom yang meledak.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat itu sesungguhnya mengatakan telah mengantongi nama terduga pelaku peledakan. Namun identitas urun diungkapkan dengan alasan penyelidikan masih dilakukan.
Dugaan ISIS dan Teroris Cibiru
Tito saat itu mengatakan peristiwa ledakan Alam Sutera kemungkinan terkait ISIS. Persisnya, berhubungan dengan seruan Juru Bicara ISIS kepada pengikutnya untuk berjihad di bulan Ramadan. Ketika itu ledakan terjadi kala Ramadan.
Jejaring ISIS memang ada di Indonesia. Itu sebabnya Polda Metro Jaya melibatkan Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tito mengatakan, pelaku peledakan Alam Sutera memiliki karakteristik khusus, yakni tidak menjadikan masyarakat umum sebagai target.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat itu sesungguhnya mengatakan telah mengantongi nama terduga pelaku peledakan. Namun identitas urun diungkapkan dengan alasan penyelidikan masih dilakukan.
Dugaan ISIS dan Teroris Cibiru
Tito saat itu mengatakan peristiwa ledakan Alam Sutera kemungkinan terkait ISIS. Persisnya, berhubungan dengan seruan Juru Bicara ISIS kepada pengikutnya untuk berjihad di bulan Ramadan. Ketika itu ledakan terjadi kala Ramadan.
Jejaring ISIS memang ada di Indonesia. Itu sebabnya Polda Metro Jaya melibatkan Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tito mengatakan, pelaku peledakan Alam Sutera memiliki karakteristik khusus, yakni tidak menjadikan masyarakat umum sebagai target.
|
Sementara Badrodin mengatakan ledakan pertama itu diduga terkait
kelompok teroris di Cibiru, Bandung. Pada 2010, polisi menangkap lima
perakit bom Cibiru setelah mereka mencoba meledakkan bom itu di Gunung
Kareumbi, Sumedang, Jawa Barat.
Para pelaku yang ditangkap itu mengaku aktivitas mereka sebagai latihan untuk berjihad. Menurut para pelaku, kegiatan mereka hanya untuk mengetahui cara membuat dan meledakkan bom tanpa berniat melakukan teror.
Para pelaku yang ditangkap itu mengaku aktivitas mereka sebagai latihan untuk berjihad. Menurut para pelaku, kegiatan mereka hanya untuk mengetahui cara membuat dan meledakkan bom tanpa berniat melakukan teror.
Sumber: cnnindonesia.com
Gambar: Google