KASAD: SITUASI ACEH SINGKIL KONDUSIF
"Tidak ada tambah pasukan, aman kok"
Depok (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) TNI
Jenderal TNI Mulyono mengatakan, situasi Aceh Singkil saat ini sudah
mulai kondusif pasca-bentrok warga di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang
Kanan, Kabupaten Aceh Singkil pada Selasa (13/10)
"Aceh sudah kondusif, aman, sudah diambil langkah-langkah bagi kedua belah pihak, tak boleh emosional.
"Aceh sudah kondusif, aman, sudah diambil langkah-langkah bagi kedua belah pihak, tak boleh emosional.
Suatu kejadian siapa sih yang
mengharap itu terjadi, tapi sudah sepakat untuk mereka memperbaiki diri
semuanya," katanya seusai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional
Mewujudkan Sishanta yang Tangguh Melalui Penguatan Peran Binter TNI AD
dalam Membantu Menyiapkan Kekuatan Pertahanan Negara di Universitas
Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis.
Meski begitu, ia tetap meminta kedua pihak yang bertikai tidak emosional.
Mulyono menambahkan, TNI ikut memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada dua belah pihak. TNI pun akan mengawasi dan bersiaga di lokasi kejadian meski situasinya sudah kondusif.
Mulyono memastikan tidak akan menambah pasukan untuk mengatasi bentrok di Aceh Singkil itu. Menurutnya, kasus tersebut kasuistis dan diperlukan peran pemerintah daerah untuk menanganinya bersama-sama.
"Tidak ada tambah pasukan, aman kok. Itu kan kasuistis karena salah paham di lapangan. Kedua belah pihak introspeksi memperbaiki semuanya, apa peran masing-masing. Pemda bagaimana. pihak lain bagaimana, sudah disepakati enggak ada masalah," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran gereja yang berbuntut bentrokan antarwarga di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
"Ada delapan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tiga sudah ditahan, lima (masih) DPO," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto, di Jakarta, Kamis.
Ia merinci ketiga tersangka tersebut berinisial S, N dan I. Ketiganya dijadikan tersangka karena diduga melakukan perusakan. "Mereka tersangka perusakan (rumah ibadah)," ujarnya. Ketiga tersangka tersebut telah ditahan di Polres Aceh Singkil.
Sementara Polres Aceh Singkil dengan dibantu Polda Aceh masih mengejar lima orang tersangka lainnya yang saat ini masih buron. "Lima orang lainnya sudah (ditetapkan sebagai) tersangka, tapi masih buron," ucapnya.
Meski begitu, ia tetap meminta kedua pihak yang bertikai tidak emosional.
Mulyono menambahkan, TNI ikut memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada dua belah pihak. TNI pun akan mengawasi dan bersiaga di lokasi kejadian meski situasinya sudah kondusif.
Mulyono memastikan tidak akan menambah pasukan untuk mengatasi bentrok di Aceh Singkil itu. Menurutnya, kasus tersebut kasuistis dan diperlukan peran pemerintah daerah untuk menanganinya bersama-sama.
"Tidak ada tambah pasukan, aman kok. Itu kan kasuistis karena salah paham di lapangan. Kedua belah pihak introspeksi memperbaiki semuanya, apa peran masing-masing. Pemda bagaimana. pihak lain bagaimana, sudah disepakati enggak ada masalah," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran gereja yang berbuntut bentrokan antarwarga di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
"Ada delapan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tiga sudah ditahan, lima (masih) DPO," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto, di Jakarta, Kamis.
Ia merinci ketiga tersangka tersebut berinisial S, N dan I. Ketiganya dijadikan tersangka karena diduga melakukan perusakan. "Mereka tersangka perusakan (rumah ibadah)," ujarnya. Ketiga tersangka tersebut telah ditahan di Polres Aceh Singkil.
Sementara Polres Aceh Singkil dengan dibantu Polda Aceh masih mengejar lima orang tersangka lainnya yang saat ini masih buron. "Lima orang lainnya sudah (ditetapkan sebagai) tersangka, tapi masih buron," ucapnya.
Sumber: antaranews.com
Foto: Google