JOKOWI MUSNAHKAN 4 KONTAINER TEKSTIL ILEGAL

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini, Jumat (16/10/2015), menghadiri
penindakan barang tekstil impor ilegal di halaman parkir Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur.
Mengenakan batik merah dan celana hitam, Jokowi datang pada pukul 15.21
WIB. Dari pantauan hatree.com, ada 4 kontainer berisi baju impor baru
dan bekas yang disita aparat Bea Cukai di 3 lokasi berbeda.
Dua kontainer ditangkap di Pelabuhan Tanjung Priok sebelum kontainer
keluar dari kawasan pelabuhan. Sementara 2 lainnya kontainer diamankan
di Purwakarta.
Penindakan ini akan dilakukan Jokowi bersama Menteri Keuangan Bambang
Bridjonegoro, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky
Sibarani, Dirjen Bea dan Cukai Heri Pambudi, dan Wakil Menteri Keuangan
Mardiasmo.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Jokowi meminta masuknya barang ilegal,
khususnya tekstil dan produk tekstil (TPT), ke pasar dalam negeri segera
diberantas.
Jokowi bahkan secara terbuka menyatakan ada modus operasi dari oknum-oknum tertentu, yang melibatkan oknum di Dirjen Bea Cukai.
Dirjen Bea dan Cukai saat ini mencatat sejumlah pelabuhan terdeteksi
sebagai area masuknya barang impor ilegal. Selama ini, TPT seperti baju,
celana ilegal masuk ke pasar Indonesia.
Area pintu masuk TPT tersebut adalah pelabuhan sepanjang Pesisir Pantai
Timur Sumatera (Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung),
Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jokowi Gembira Perintahnya dilaksanakan
Sebelum memusnahkan tekstil ilegal ini, Jokowi sempat mengecek barang
tekstil apa saja yang berhasil diamankan. Ia didampingi Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro, Wakil
Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dan Dirjen Bea Cukai
Heru Pambudi, serta Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)
Benny Seotrisno.
"Saya senang perintah saya dikerjakan hari ini," kata Jokowi, ketika
menyaksikan penangkapan dan pengungkapan modus impor tekstil ilegal, di
lapangan parkir, Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jalan Ahmad Yani,
Jakarta Timur, Jumat (16/10/2015).
Sebelumnya, Senin lalu Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri. Kepada para
menterinya, ia mengungkapkan ada oknum dari Direktorat Jenderal
(Ditjen) Bea dan Cukai yang terlibat meloloskan barang impor tekstil.
"Di pelabuhan saya sudah mendengar bahwa ada banyak modus yang
dilakukan, baik dalam penyelundupan bea masuk, PPh (Pajak Penghasilan)
maupun PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Ada 3 pihak yang kerjasama,
importir, pengusaha pengurusan jasa yangg berkaitan dengan kepabeanan,
dan ketiga oknum terutama oknum Bea Cukai," ungkap Jokowi.
Jokowi Geram karena Merusak Industri
Jokowi menyebut, maraknya impor tekstil ilegal merusak industri nasional.
"Ini telah ditangkap impor ilegal senilai Rp 14 miliar, dan negara telah
dirugikan sekitar Rp 2,3 miliar karena nggak bayar bea masuk," kata
Jokowi, ketika menyaksikan penangkapan dan pengungkapan modus impor
tekstil ilegal, di lapangan parkir, Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jalan
Ahmad Yani, Jakarta Timur, Jumat (16/10/2015).
Namun, Jokowi menilai, tangkapan dan kerugian negara tersebut tidak
seberapa, bila dibandingkan rusaknya industri nasional, sehingga
industri tekstil dalam negeri kalah bersaing.
"Impor ilegal ini telah merusak industri nasional, telah merusak pasar domestik," tegas Jokowi.
Dalam pemusnahan 4 kontainer tekstil ilegal ini, Jokowi didampingi
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo,
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dan
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, serta Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API) Benny Seotrisno.
Foto-foto Jokowi saat menyaksikan pemusnahan tekstil ilegal:
Semoga ini dapat dijadikan pelajaran bagi pelaku importekstil ilegal supaya bisa jera dan membuat industri Indonesia makin maju.
Sumber: hatree.com