JOKOWI DAN OBAMA BAHAS EKONOMI DIGITAL
![]() |
Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Presiden Barack Obama ketika bertemu di Gedung Putih, Washington. Ini adalah kunjungan pertama Presiden Jokowi ke Amerika. |
Pada hari kedua lawatan di Amerika, Presiden Joko Widodo hari Senin
(26/10) bertemu Presiden Barack Obama di Gedung Putih. Kedua pemimpin
membahas isu-isu yang menjadi keprihatinan kedua negara termasuk
perdagangan dan kerja sama maritim.
Presiden Jokowi mengatakan, "Saya dan Presiden Obama juga membahas
mengenai perubahan iklim dan kami telah sepakat dalam mengatasi hal ini.
Yang saat ini menghadapi tantangan besar yaitu kabut asap."
Amerika juga membantu Indonesia dalam upaya mengatasi emisi gas rumah
kaca dan dampak perubahan iklim dengan memperbaiki hutan-hutan lokal
dan pengelolaan lahan, meningkatkan kemitraan publik dan mempromosikan
teknologi bersih.
Selain itu Presiden Jokowi dan Presiden Obama juga membahas mengenai
ekonomi dan perdagangan kedua negara, serta menekankan usaha menjadikan
Indonesia sebagai negara terbesar dalam penggunaan teknologi digital.
"Saya sudah menetapkan ekonomi digital ini sebagai prioritas
Indonesia dan saya juga tadi mengajak Amerika untuk bekerja sama dengan
Indonesia mengenai ekonomi digital ini," ujar Jokowi.
Presiden Obama juga mengatakan mereka membahas bagaimana kedua negara memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara.
Kata Obama, "Kami membahas bagaimana memperkuat perdagangan,
investasi, hubungan perdagangan antara kedua negara, termasuk keinginan
Presiden Jokowi untuk memperluas ekonomi digital."
Indonesia menyeimbangkan hubungannya dengan Amerika dan China, tapi
di bidang maritim Indonesia juga prihatin akan klaim China di Laut China
Selatan.
Presiden Jokowi juga meminta bantuan Amerika untuk turut membantu peningkatan fasilias pengamanan pantai.
Selain pertemuan antara kedua presiden, masing-masing menteri pertahanan juga bertemu dan membahas tindakan kontra teroris.
Dalam pertemuan Senin pagi di Pentagon, Menteri Pertahanan Indonesia
Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter juga
membahas mengenai ancaman ekstrimis Islamis.
Sumber: voaindonesia.com