ENAM PENDAKI TEWAS DAN DUA KRITIS TERJEBAK KEBAKARAN LAWU
Kondisi kebakaran yang melanda Gunung Lawu terlihat dari kawasan Perkebunan Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, 25 Agustus 2015. (Antara/Maulana Surya) |
Jakarta- Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyatakan, sebanyak enam pendaki
tewas dan dua dalam kondisi kritis akibat kebakaran hutan yang terjadi
di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur pada Minggu (18/10) sekitar pukul
13.40 WIB.
"Hasil penyisiran sementara, sampai saat ini diperoleh infomasi
korban kebakaran hutan yang terjadi di antara Pos 3 dan Pos 4 adalah
delapan orang. Perinciannya enam meninggal, dan dua kritis serta masih
dalam proses evakuasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,
Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (18/10).
Sutopo mengatakan, kebakaran hutan yang terjadi di petak 73 Kesatuan
Pemangku Hutan (KPH) Gunung Lawu itu akibat perapian/api unggun dari
pendaki yang ditinggal dan belum dipadamkan. "Sekitar pukul 08.00 WIB
terlihat kepulan asap di sekitar Pos 3 Cemoro Sewu," kata Sutopo.
Selanjutnya kata dia, tim gabungan dari Perhutani, Koramil 0804/02
Plaosan dan masyarakat menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk
melakukan pemadaman. Sekitar pukul 13.40 WIB, tim gabungan yang sedang
menuju TKP menolong satu pendaki tepatnya antara Pos 4 dan Pos 3 bernama
Dita Kurniawan (18), pelajar SMK Yosonegoro, Magetan.
"Berdasarkan
informasi dari pendaki yang ditolong bahwa ada delapan korban yang masih
terjebak di atas," kata Sutopo.
Tim gabungan juga menemukan satu korban bernama Eko Nurhadi (45)
dalam keadaan luka bakar 50 persen meliputi perut, tangan dan wajah.
Berdasarkan penuturan korban Dita Kurniawan, mereka melakukan
pendakian pada Sabtu (17/10) melalui jalur Cemoro Kandang bersama 13
orang. Namun 11 temannya belum diketahui keberadaanya karena terpisah
dalam perjalanan.
Sampai pukul 18.00 WIB, tim gabungan TNI, Polri, Perhutani, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Anak Gunung Lawu (AGL) dibantu
masyarakat Cemoro Sewu dan Singolangu masih melaks penyisiran dan
evakuasi.
Sumber: beritasatu.com