Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DITANDAI DENGAN SUKACITA

Bacaan Hari ini :
Rom 14:17 "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."



Hari ini jika Anda di minta menyimpulkan hidup Anda, kebenaran apa yang ingin Anda tekankan kepada keluarga dan teman-teman Anda? Penyesalan apa yang Anda punya? 
Dalam Kisah Para Rasul 20, kita menemukan dalam suratnya, kita menemukan kata-kata terakhir Rasul Paulus kepada para penatua gereja di Efesus. Dalam pasal ini, ia menyampaikan kesaksian terakhirnya kepada mereka. 
Merenungkan hidupnya ke belakang, ia menulis, "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah (ayat 24).

Ada satu kata dalam ayat ini yang ingin saya garisbawahi: sukacita. Rasul Paulus mengatakan, "Aku melihat kembali hidupku dan apa yang sudah aku kerjakan di dunia ini. Satu kata tampaknya cukup menyimpulkannya: sukacita."" Kata ini bisa diartikan "begitu bahagia. Paulus adalah orang yang memiliki pengalaman langsung dengan penderitaan, kesulitan, dan kesengsaraan. 
Tapi di tengah-tengah itu semua, ia juga mengalami sukacita Kristus yang bergelora di dalam dirinya, bagaikan sumur yang airnya terus meluap.

Kebenaran-Nya menjelaskan bahwa hidup yang bahagia adalah hidup yang kudus-kehidupan yang dijalani hanya untuk Allah. Suka cita adalah kata yang bekerja luar biasa dalam kehidupan orang Kristen. 
Yesus berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan: (Yohanes 10:10b). 
Dan Yesus tidak hanya menjanjikan kita kehidupan setelah kematian, tetapi juga aspek kehidupan di muka bumi ini yang berharga.

Hidup yang bahagia adalah hidup yang kudus - kehidupan yang dijalani hanya untuk Allah 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).
Gambar: Google