BUAH ROH

Bacaan Firman Tuhan : Galatia 2:22-23
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak
ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Tenang... Ini masih pagi sekali. Kopi saya masih panas. Langit masih gelap. Dunia masih tertidur. Hari yang baru datang.
Dalam beberapa saat lagi siang akan menjelang. Ini akan diikuti oleh
bunyi gemuruh menuruni jalanan ketika matahari terbit. Keheningan fajar
akan digantikan oleh suara bising siang hari.
Ketenangan kesendirian
akan digantikan oleh kecepatan langkah-langkah manusia. Rasa aman di
pagi hari akan diserbu oleh keputusan yang harus dibuat dan tenggat
waktu yang harus dipenuhi.
Untuk dua belas jam kedepan saya harus menghadapi tuntutan dari hari
tersebut. Sekarang saya harus membuat keputusan.
Karena oleh karya
Kalvari, saya bebas untuk memilih. Jadi saya memilih.
Saya memilih kasih..
Tidak ada tempat untuk membenarkan kebencian; tidak juga ketidak
adilan ataupun kepahitan. Saya memilih untuk mengasihi. Hari ini saya
akan mengasihi Tuhan dan apa yang Tuhan kasihi.
Saya memilih sukacita…
Saya akan mengundang Tuhan saya untuk menjadi Tuhan atas setiap
keadaan. Saya akan menolak godaan untuk menjadi sinis.. alat dari
pemikiran yang malas. Saya menolak melihat pribadi orang lain sebagai
sesuatu yang lain, selain manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Saya akan
menolak melihat masalah sebagai sesuatu yang lain kecuali sebagai
kesempatan untuk melihat Tuhan.
Saya memilih kedamaian.
Saya hidup dalam pengampunan. Saya akan mengampuni sehingga saya bisa terus hidup.
Saya memilih sabar..
Saya akan mengabaikan ketidaknyamanan dunia. Alih-alih mengutuh orang
yang mengambil tempat saya, saya akan mempersilahkan dia untuk
mengambilnya. Dari pada mengeluh karena harus menunggu terlalu lama,
saya akan bersyukur pada Tuhan karena diberi waktu untuk berdoa.
Daripada mengepalkan tangan karena diberi tugas yang baru, saya akan
menerimanya dengan sukacita dan keberanian.
Saya memilih kemurahan hati..
Saya akan murah hati kepada yang miskin, kepada mereka yang
sendirian. Murah hati kepada orang kaya, juga mereka yang ketakutan. Dan
juga murah hati kepada mereka yang tidak murah hati, karena demikianlah
Tuhan telah memperlakukan saya.
Saya memilih kebaikan…
Saya akan pergi tanpa uang sebelum saya menjadi tidak jujur. Saya
akan mengabaikannya sebelum menjadi sombong. Saya akan mengaku daripada
menuduh. Saya memilih kebaikan.
Saya memilih kesetiaan…
Hari ini saya akan menepati janji saya. Debitur saya tidak akan
menyesal karena telah mempercayai saya. Rekan saya tidak akan
mempertanyakan perkataan saya. Istri saya tidak akan meragukan cinta
saya. Dan anak-anak saya tidak akan pernah takut ayah mereka tidak
pulang.
Saya memilih kelemahlembutan…
Tidak ada yang dimenangkan dengan pemaksaan. Saya memilih menjadi
lemah lembut. Jika saya meninggikan suara saya mungkin itu hanya untuk
memuji. Jika saya mengepalkan tangan saya, itu hanya karena saya mau
berdoa. Jika saya memiliki permintaan, itu hanyalah pada diri saya
sendiri.
Saya memilih pengendalian diri…
Saya adalah manusia rohani. Setelah tubuh ini mati, maka roh saya
akan melambung. Saya menolak mengijinkan apa yang akan membusuk
mengendalikan apa yang kekal. Saya memilih untuk mengendalikan diri.
Saya memilih hanya mabuk oleh sukacita. Saya hanya akan tidak sabar
karena iman saya. Saya hanya akan dipengaruhi oleh Tuhan. Saya hanya
akan memikirkan apa yang diajarkan oleh Kristus. Saya memilih
pengendalian diri.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri. Dengan semua itu saya
akan menjalani hari ini. Jika saya berhasil, saya akan bersyukur.
Jika
saya gagal, saya akan mencari kasih karunia dari-Nya. Dan kemudian,
ketika hari ini telah selesai, saya akan menaruh kepala saya di bantal
dan beristirahat.
Diterjemahkan dari : From When God Whispers Your Name via danielanugrah10.wordpress.com
Copyright (Thomas Nelson, 1994) Max Lucado
Copyright (Thomas Nelson, 1994) Max Lucado