ANAK SUPIR TRUK LULUS DARI KAMPUS TOP DI THAILAND

Klanarong bersujud di kaki sang ayah seusai wisuda
THAILAND - Klanarong Srisakul mengaku awalnya malu memiliki seorang ayah yang bekerja sebagai sopir truk sampah.
Kini, setelah ia lulus dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok,
Thailand, Klanarong hanya bisa bersimpuh di hadapan kaki ayahnya yang
telah banting tulang mencari uang demi pendidikan anaknya.
"Dulu, aku selalu merasa malu dengan ayahku. Aku bertanya pada
diri sendiri, mengapa ia tidak memakai seragam keren seperti ayah
teman-teman saya, yang tentara dan polisi," tulis Klanarong dalam akun Facebook miliknya, dikutip Stomp.
Sebuah foto ikut diunggah Klanarong untuk menunjukkan rasa bangga terhadap sosok ayahnya yang selama ini membiayai kuliah.
Dalam foto tersebut, Klanarong yang mengenakan pakaian adat Thailand
berwarna putih list cokelat kuning keemasan bersimpuh di hadapan ayahnya
yang sedang berdiri.
Momen tersebut dilakukannya tepat di depan truk hijau yang selalu
digunakan ayahnya untuk mengumpulkan sampah di beberapa wilayah di kota
Bangkok.
"Ini caraku membayar penghormatan kepada ayah sekaligus ucapan
terima kasih atas kelelahannya, air mata dan saat-saat bahagia bersama," tulisnya dalam teks foto tersebut.
Selain itu, Klanarong sempat menuliskan beberapa curahan hati dalam status pribadinya terkait hubungannya dengan sang ayah.
"Saat aku dewasa, kami berbagi mimpi. Ayahku harus berhenti
sekolah sejak kelas 4 SD. Kemudian ia berpesan supaya mimpinya bisa
dikabulkan untuk melihatku bisa terus sekolah," bebernya.
Klanarong mengaku dirinya sempat gagal saat mengikuti tes menjadi
tentara. Hal itu cukup disesalinya karena membuat ayahnya kecewa.
"Waktu itu, aku gagal jadi tentara. Aku pikir ayah tidak menangis. Tapi, kemudian aku tahu kalau dia diam-diam menangis," kenangnya.
Meski demikian, laki-laki berkacamata tersebut tidak patah semangat.
Hingga akhirnya ia bisa menembus ujian masuk universitas Chulalongkorn
di Bangkok.
Bahkan, ayahnya sengaja meliburkan diri hanya untuk memastikan
anaknya akan menjadi salah satu mahasiswa di universitas tertua dan
terbaik di Thailand tersebut.
"Ayah menahan air matanya. Ini adalah saat yang membanggakan bagi kami sekeluarga," paparnya.
Memasuki semester akhir kuliahnya, ayah Klanarong bertanya padanya
apakah kamu malu memiliki ayah seperti dia, dan harus berhemat?
Klanarong hanya bisa tertegun.
"Sekarang, aku hanya ingin berterima kasih atas dukungannya dalam
segala hal. Aku tidak lagi merasa malu karena dia ayah nomor satu
bagiku. Aku bangga dengan ayah," pungkasnya.
Sumber: kompas.com