Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

600.000 LEBIH PENGUNGSI TIMUR TENGAH MENUJU EROPA


Ilustrasi migran di Uni Eropa.
Jenewa  - Lebih dari 613.000 migran dan pengungsi Timur Tengah menyeberangi Laut Tengah (Mediterania) menuju Eropa sejak awal tahun dan sekitar 3.100 orang lainnya meninggal dalam upaya tersebut.

Demikian dikatatan Organisasi Migran Internasional (IOM), Jumat (16/10).

Sejak Januari, 473.000 orang, kebanyakan adalah pengungsi yang melarikan diri dari konflik brutal di Suriah, Irak, dan Afghanistan, telah mencapai Yunani, sedangkan lebih dari 370.000 orang mencapai Italia, menurut data terakhir dari organisasi tersebut.

Badan pengungsi PBB, mengatakan, meskipun kedatangan pengungsi ke Yunani agak melambat pada Oktober dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi terjadi kenaikan tajam dalam beberapa hari ini yaitu rata-rata 85 kapal tiba setiap hari.

"Peningkatan kedatangan tersebut kemungkinan karena cuaca yang baik dan berpacu dengan musim dingin yang segera tiba, serta kekhawatiran bahwa perbatasan di Eropa akan segera ditutup," kata juru bicara UNHCR, Adrian Edwards, kepada wartawan.

Ia mengatakan, sepanjang Rabu pekan ini ada enam perahu karet tiba masing-masing membawa 50 orang penumpang.

Lonjakan pendatang ini membuat kekacauan semakin meningkat di kepulauan Yunani dan Edward mengatakan, petugas UNHCR diungsikan dari tempat pendaftaran di Pulau Lesbos pada Kamis karena terjadi kekerasan di tempat tersebut.

Petugas tiba kembali di tempat itu pada Jumat (16/10) pagi, katanya.

Sekitar 4.000 orang masih terdampar di dekat tempat mereka mendarat di pesisir utara, setelah bus yang mengangkut mereka menuju tempat pendaftaran dihentikan karena terlalu penuh sesak, kata Edward.

Sebagian dari mereka kini mencoba berjalan kaki menempuh perjalanan 70 kilometer menuju ibu kota Mitilini, katanya.

Juru bicara Badan Anak PBB, Christophe Boulierac pada Jumat (16/10), mengatakan, bahwa antara 4.000 hingga 6.000 orang mendaftar di Yunani setiap hari pada September dan puncak kedatangan adalah 9 Oktober yaitu 9.000 pendatang.

Kebanyakan orang-orang yang tiba di Yunani melanjutkan perjalanan menuju Eropa, sehingga terjadi arak-arakan manusia terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Lebih dari 132.000 orang saat ini terdaftar di Macedonia sejak Juni, menurut UNICEF.

Sekitar 35 persen dari orang-orang yang terdaftar itu adalah perempuan dan anak-anak berdasar perkiraan kasar karena sekitar dua pertiga dari orang-orang yang singgah di negara itu tidak melakukan pendaftaran.

Afshan Khan, kepala kantor program darurat UNICEF, mengatakan, kepada AFP bahwa lembaga itu sangat mengkhawatirkan pergerakan para migran ke Eropa mengingat musim dingin telah mendekat, khususnya anak-anak adalah kelompok yang rentan.

"Saya kira, risiko sebenarnya akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang berupa peningkatan kasus hipertemia," ujarnya.




Sumber: beritasatu.com
Gambar: Google