4 GEREJA DI SUBULUSSALAM, ACEH DIJAGA HINGGA 19 OKTOBER
![]() |
Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti meninjau gereja yang dibakar di kawasan Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Rabu (14/10). Pasca bentrokan antardua kelompok massa yang berujung satu gereja dibakar, satu orang meninggal, dan empat orang mengalami luka-luka di Kecamatan Gunung Meriah, Selasa (13/10), TNI bersama Polri pun meningkatkan pengamanan. |
SUBULUSSALAM— Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh, memastikan akan menjaga empat gereja di wilayah itu hingga 19 Oktober 2015 mendatang.
Pengamanan itu melibatkan aparat keamanan dan masyarakat baik yang beragama Islam maupun Kristen.
Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan pasca-bentrok warga yang pecah di Kabupaten Aceh Singkil, Selasa lalu.
“Setelah itu kita akan lihat lagi bagaimana perkembangan situasi kemanan di Aceh Singkil," kata Kepala Humas Pemkot Subulussalam Abdurrahman Syah, Jumat (16/10/2015).
"Sebagai daerah berbatasan langsung dengan Aceh Singkil, tentu kami wajib melakukan pencegahan agar tidak terjadi peristiwa serupa di Subulussalam,” sebut Abdurrahman lagi.
Namun, saat ini jumlah aparat keamanan yang berjaga di gereja sudah mulai dikurangi.
“Sekarang jumlahnya tak sebanyak dua hari lalu. Saat ini hanya satu atau dua TNI/Polri saja yang berjaga lengkap dengan senjata. Selebihnya masyarakat," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrok antarwarga di Aceh Singkil empat hari lalu mengakibatkan satu orang tewas.
Selain itu, ada empat warga luka-luka dan satu gereja dibakar.
Pengamanan itu melibatkan aparat keamanan dan masyarakat baik yang beragama Islam maupun Kristen.
Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan pasca-bentrok warga yang pecah di Kabupaten Aceh Singkil, Selasa lalu.
“Setelah itu kita akan lihat lagi bagaimana perkembangan situasi kemanan di Aceh Singkil," kata Kepala Humas Pemkot Subulussalam Abdurrahman Syah, Jumat (16/10/2015).
"Sebagai daerah berbatasan langsung dengan Aceh Singkil, tentu kami wajib melakukan pencegahan agar tidak terjadi peristiwa serupa di Subulussalam,” sebut Abdurrahman lagi.
Namun, saat ini jumlah aparat keamanan yang berjaga di gereja sudah mulai dikurangi.
“Sekarang jumlahnya tak sebanyak dua hari lalu. Saat ini hanya satu atau dua TNI/Polri saja yang berjaga lengkap dengan senjata. Selebihnya masyarakat," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrok antarwarga di Aceh Singkil empat hari lalu mengakibatkan satu orang tewas.
Selain itu, ada empat warga luka-luka dan satu gereja dibakar.
Sumber: kompas.com
Foto: