WASIAT TERAKHIR DARI BANG BUYUNG

Surat Adnan Buyung Nasution sebelum meninggal. (istimewa)
Jakarta, Almarhum Adnan Buyung Nasution memberikan wasiat di
masa kritis selama menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam kondisi
lemah, Bang Buyung berusaha menyampaikan pesan terakhirnya untuk
diamanahkan kepada kolega dan keluarga.
Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bang Buyung terlalu lemah untuk sekadar berbicara mengutarakan kalimat yang ada di benak kepalanya. Untuk itu, Bang Buyung meminta disediakan kertas dan spidol untuk bisa berkomunikasi dengan keluarga maupun kolega yang menjenguk.
Adapun pesan yang kerap dia utarakan lewat coretan kertas kepada keluarga adalah soal perhatian dia tehadap istri tercinta, Ria Sabariah Sabaruddin juga anak-anak hingga cicitnya. Sampai pada suatu ketika, pada hari-hari terakhir jelang Bang Buyung tutup usia, dia menggoreskan tulisan tangan pada secarik kertas untuk keluarganya.
"Jaga mama, jaga keluarga, kompak selalu," ujar asisten pribadi Bang Buyung, Rika Zulkarini, membacakan kembali pesan dari almarhum di tempat peristirahatan terakhirnya, TPU Tanah Kusir, Jakarta, Kamis (24/9).
Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bang Buyung terlalu lemah untuk sekadar berbicara mengutarakan kalimat yang ada di benak kepalanya. Untuk itu, Bang Buyung meminta disediakan kertas dan spidol untuk bisa berkomunikasi dengan keluarga maupun kolega yang menjenguk.
Adapun pesan yang kerap dia utarakan lewat coretan kertas kepada keluarga adalah soal perhatian dia tehadap istri tercinta, Ria Sabariah Sabaruddin juga anak-anak hingga cicitnya. Sampai pada suatu ketika, pada hari-hari terakhir jelang Bang Buyung tutup usia, dia menggoreskan tulisan tangan pada secarik kertas untuk keluarganya.
"Jaga mama, jaga keluarga, kompak selalu," ujar asisten pribadi Bang Buyung, Rika Zulkarini, membacakan kembali pesan dari almarhum di tempat peristirahatan terakhirnya, TPU Tanah Kusir, Jakarta, Kamis (24/9).
Rika tahu betul bagaimana Bang Buyung masih menyimpan banyak pesan yang
terpendam dalam benaknya. Setiap dikunjungi kolega, kata Rika, Bang
Buyung pasti selalu menuliskan kata-kata untuk sekadar menyapa ataupun
meninggalkan pesan yang tak tersampaikan.
"Meski mulutnya kesulitan untuk berbicara, mata beliau tetap menyala. Saya tahu betul betapa banyak kata-kata yang ingin Bang Buyung utarakan kepada teman ataupun keluarga. Dia hanya punya spidol dan kertas," kata Rika.
Adalah Todung Mulya Lubis, satu dari sekian banyak kolega Bang Buyung yang mendapati guratan tulisan tangan dari sang pendekar advokat tanah air.
"Meski mulutnya kesulitan untuk berbicara, mata beliau tetap menyala. Saya tahu betul betapa banyak kata-kata yang ingin Bang Buyung utarakan kepada teman ataupun keluarga. Dia hanya punya spidol dan kertas," kata Rika.
Adalah Todung Mulya Lubis, satu dari sekian banyak kolega Bang Buyung yang mendapati guratan tulisan tangan dari sang pendekar advokat tanah air.
Saat menjenguk ke rumah sakit, Todung mendapati Bang Buyung meminta secarik kertas dan spidol ketika melihat kedatangannya. Todung mengerti dengan gelagat itu, sampai akhirnya kertas itu sampai ke tangannya.
"Jagalah LBH dan YLBHI. Teruskan perjuangan bagi si miskin dan orang-orang tertindas," demikian bunyi pesan yang diserahkan Bang Buyung kepada Todung. Pesan itu ditulis Andan Buyung dengan spidol warna merah.
Todung trenyuh. Dalam sakitnya, Bang Buyung masih memikirkan nasib mereka yang tidak seberuntung orang-orang berkecukupan.
"Dari situ saya tahu bahwa Bang Buyung sudah merasakan waktunya sudah dekat. Dia sedang berpamitan," kata Todung.
Mewakili keluarga dan kerabat, Todung berjanji bakal meneruskan perjuangan Bang Buyung dalam memperjuangkan keadilan rakyat jelata. Dia pun meminta dosa dan kekhilafan Bang Buyung dimaafkan oleh semua pihak yang pernah mengenal almarhum.
Kini Bang Buyung telah berpulang. Peraih penghargaan Bintang Maha Putra itu bersemayam bersama taburan bunga di tempat pemakaman umum, tak jauh dari makam keluarga. Jasadnya kini menyatu dengan tanah, jiwanya kembali ke pangkuan Tuhan.
Sumber: cnnindonesia.com