TAWURAN DI JOHAR BARU DIDUGA PENGALIHAN MASUKNYA NARKOTIKA
Ilustrasi tawuran warga (Istimewa)
Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, wilayah Johar Baru mendominasi angka aksi tawuran di Jakarta Pusat.
"Ada hal yang menarik. Selalu ada sinyal bakal ada tawuran yaitu mercon. Dan ini bukan mercon murahan, mercon besar. Pernah saya tanya harganya bisa sampai Rp 300 ribu per buah," ujar Mangara, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/9).
Dikatakan Mangara, persoalannya dari mana warga bisa membeli mercon tersebut. Karena, sebagian besar ekonomi masyarakat di Johar Baru itu menengah ke bawah.
"Jadi ada isu kalau terjadi tawuran besar, ini adalah pengalihan perhatian bahwa akan masuk narkoba. Ini harus diantisipasi," ungkapnya.
Ia menyampaikan, pemda dan polisi telah melakukan tindakan antisipasi dengan memasang sejumlah kamera pengawas atau CCTV untuk memantau pergerakan orang di lokasi, khususnya pada saat tawuran terjadi.
"Jadi pada saat terjadinya tawuran, pergerakan orang di luar lokasi tawuran akan terpantau," katanya.
Ia menambahkan, selain memasang CCTV, pihaknya juga telah melakukan tindakan antisipasi lainnya.
"Pada saat bulan puasa, kami bersama Polres membentuk 12 Pos Pengamanan. Itu untuk melokalisir, pencegahan terjadinya tawuran. Kemudian, kami menggerakan organisasi masyarakat di sana," jelasnya.
Pemkot Jakarta Pusat dan Polres Jakarta Pusat, tambahnya, mengumpulkan pemuda yang ikut tawuran. "Kami tanya ada diantara kalian yang tidak ikut tawuran? Tidak ada yang tunjuk tangan. Berarti semua pemuda di sana pernah ikut tawuran. Terus saya tanyakan masih ada diantara kalian yang mau ikut tawuran? Tidak ada yang tunjuk tangan. Berarti semua sudah ingin berhenti tawuran. Itu pertemuan terbuka, tidak ada paksaan. Kalau memang kalian sudah tidak ingin tawuran, mari kita tanda tangan," katanya.
Mangara menuturkan, semua pihak termasuk perwakilan pemuda tanda tangan. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan kerja bakti bersama.
"Dari Tanah Tinggi kerja bakti di Galur, dari Galur kerja bakti di Tanah Tinggi. Ini bentuk silahturahmi dari mereka. Kemudian kami membuat motto saat itu, Johar Baru damai," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Eko Daniyanto, menegaskan pihaknya akan menyelidiki adanya isu itu.
"Kami akan selidiki. Masyarakat diharapkan memberikan informasi jika mengetahui hal itu. Hubungi kantor polisi terdekat, kami akan lakukan penyelidikan dan penangkapan," tegasnya.
Sumber: beritasatu.com