PASCA INSIDEN HAJI HUBUNGAN IRAN-SAUDI MEMANAS

Teheran - Iran
menyalahkan Arab Saudi atas tewasnya 769 orang calon haji dan meminta
Saudi mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Sementara itu, Saudi menuding
Iran berusaha mempolitisir bencana yang menimpa para jamaah haji.
Sekitar 155 calon haji dari Iran meninggal akibat terinjak-injak di
Mina pada hari Kamis, sementara 300 lainnya masih dinyatakan hilang,
termasuk mantan dubes Iran untuk Libanon, Ghazanfar Roknabadi.
Pemimpin besar Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negara-negara
Muslim sebaiknya bersatu mendesak Saudi bertanggung jawab atas bencana
haji tahun ini.
"Daripada menyalahkan pihak lain, Saudi seharusnya menerima tanggung
jawab dan meminta maaf kepada seluruh umat Muslim dan keluarga korban,"
kata Khamenei sebagaimana dikutip dari situs pribadinya.
"Dunia Islam memiliki banyak pertanyaan. Kematian 1.000 orang lebih
bukanlah hal kecil. negara-negara Muslim harus fokus mengenai hal ini,"
kata Khamenei. Pejabat Iran menduga korban haji tahun ini mencapai 1.000
orang lebih.
Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir di New York, AS mengatakan bahwa Iran sedang mempolitisir tragedi haji.
"Ini bukan waktu yang tepat untuk bermain politik. Saya berharap
pemimpin Iran bisa lebih sensitif terhadap mereka yang menjadi korban
dan menunggu hasil investigasi," kata dia.
Tragedi di Mina yang menewaskan 700 orang lebih diiduga disebabkan
oleh beberapa hal.
Pertama, Saudi menyalahkan jamaah asal Afrika sebagai
penyebab kecelakaan, lalu beredar kabar hal ini disebabkan oleh seorang
pangeran Saudi yang mendatangi Mina dengan rombongannya, sehingga
menyebabkkan kekacauan dalam antrian.
Sebuah surat kabar di Saudi, AsSharq al-Awsat mengatakan insiden disebabkan oleh 300 jamaah asal Iran yang memulai ibadah sebelum waktunya.
Sumber: beritasatu.com