OTORITAS

Ayat Bacaan: Markus 16:17-18
"Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular,
dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat
celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu
akan sembuh."
Pernahkah anda menonton film horror? Dalam film2 horror lama, sering kita lihat setan terbakar atau kabur begitu salib diacungkan kedepannya. Bahkan seringkali,si jagoan akan membentuk tanda salib dengan kedua telunjuknya, dan itu ampuh untuk mengusir setan.
Pernahkah anda menonton film horror? Dalam film2 horror lama, sering kita lihat setan terbakar atau kabur begitu salib diacungkan kedepannya. Bahkan seringkali,si jagoan akan membentuk tanda salib dengan kedua telunjuknya, dan itu ampuh untuk mengusir setan.
Benarkah demikian? jika
kita aplikasikan kedalam kehidupan nyata, apabila Anda pada suatu saat
berhadapan dengan iblis dalam wujud apapun, yakinkah anda apapun yg
berbentuk salib dapat mengusir iblis? atau apakah kita harus setiap saat
mengantongi salib buat jaga2?
Alkitab tidak pernah menulis bahwa salib sanggup mengusir setan. Ayat yang saya kutip diatas jelas menyatakan konsep melawan kuasa gelap dalam iman kristen.
16:17 "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka"
16:18"mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Dua hal yg dapat melawan iblis, yaitu kita sebagai orang yang percaya, dan melakukannya dalam nama Yesus Kristus. Percaya disini berarti mengakui Yesus sebagai juru selamat dan menjalankan hidup sesuai ajaranNya, dan juga ada tindakan nyata dari rasa percaya itu.
Alkitab tidak pernah menulis bahwa salib sanggup mengusir setan. Ayat yang saya kutip diatas jelas menyatakan konsep melawan kuasa gelap dalam iman kristen.
16:17 "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka"
16:18"mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Dua hal yg dapat melawan iblis, yaitu kita sebagai orang yang percaya, dan melakukannya dalam nama Yesus Kristus. Percaya disini berarti mengakui Yesus sebagai juru selamat dan menjalankan hidup sesuai ajaranNya, dan juga ada tindakan nyata dari rasa percaya itu.
Orang percaya berbicara tentang anak2 Allah secara umum, Anda dan saya.
Artinya, dalam menghadapi kuasa gelap, seberat apapun (memegang ular dan
minum racun maut berbicara tentang sesuatu yang mematikan dan
berbahaya), kita semua mampu menghadapi itu semua, asalkan kita percaya
dan punya roh Allah yang berkuasa atas diri kita.
Iblis dan kuasa gelap tidak takut pada lambang salib, atau status kita sebagai umat kristen.Iblis takluk dan gentar pada Roh Kudus yang ada didalam orang-orang yang percaya.
Iblis dan kuasa gelap tidak takut pada lambang salib, atau status kita sebagai umat kristen.Iblis takluk dan gentar pada Roh Kudus yang ada didalam orang-orang yang percaya.
Apabila anda menghadapi suatu masalah baik
besar ataupun kecil,apakah itu kuasa gelap, sakit penyakit dan
sebagainya, jangan gentar.Kita tidak harus menunggu orang lain
melakukannya untuk kita, karena sebagai orang percaya, kita pun punya
otoritas yang sama, bahkan sama seperti Yesus.
Otoritas ada pada orang yang percaya. Karena itu hidup dan berjalanlah bersama Yesus.
Otoritas ada pada orang yang percaya. Karena itu hidup dan berjalanlah bersama Yesus.
Salah satu contoh bisa kita lihat ketika Yesus diminta menyembuhkan anak
Yairus. Pada saat itu ketika Yesus sampai dirumahnya, anak Yairus
ternyata sudah keburu meninggal. Secara logika manusia tidak ada lagi
yang bisa dilakukan. Itulah yang disampaikan orang-orang yang keluar
dari rumahnya. "Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari
keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa
perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (Markus 5:35).
Perhatikan baik-baik. Orang-orang ini tahu dan kenal siapa Yesus. Mereka
tahu Dia sanggup melakukan mukjizat luar biasa. Mereka bahkan merupakan
gambaran dari hamba-hamba Tuhan yang melayani di rumah ibadah.
Sayangnya logika manusiawi mereka masih membatasi mereka untuk percaya
penuh.
Bagaimana reaksi Yesus? "Tetapi Yesus tidak menghiraukan
perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
(ay 36). Selanjutnya ketika Yesus mengatakan bahwa anak itu hanya
tidur, mereka kembali menertawakan Yesus. (ay 39-40). Untunglah Yairus
tetap percaya. Yang terjadi kemudian, anak perempuan Yairus itu pun
hidup kembali, bangun dan langsung berjalan.
Lihatlah bahwa kuasa Tuhan
berada jauh di atas kemampuan daya pikir dan nalar manusia. Kalau dulu
bisa, kenapa sekarang tidak? Kalau itu bisa terjadi pada Yairus dan
anaknya, kenapa kita tidak bisa mengalaminya? Mukjizat yang sama, bahkan
yang lebih besar sekalipun bisa turun atas kita, namun untuk bisa
mengalami itu semua dibutuhkan kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan.
Yesus mengatakan demikian: "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Agar kita bisa mendapatkan permohonan kita dibutuhkan rasa percaya. Tanpa itu kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan mukjizat, berkat dan pertolongan Tuhan. Dalam kesempatan lain Yesus kembali mengingatkan hal yang sama: "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22).
Yesus mengatakan demikian: "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Agar kita bisa mendapatkan permohonan kita dibutuhkan rasa percaya. Tanpa itu kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan mukjizat, berkat dan pertolongan Tuhan. Dalam kesempatan lain Yesus kembali mengingatkan hal yang sama: "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22).
Artinya jelas, bahwa rasa percaya penuh merupakan
syarat mutlak agar apa yang kita doakan bisa benar-benar terjadi secara
nyata dalam kehidupan kita. Memang mukjizat
Tuhan tidak terjadi kepada semua orang, tapi ingat bahwa dasar turunnya mukjizat Tuhan bukan didasarkan atas latar belakang seseorang, karena Tuhan tidak pernah memandang muka, tetapi didasarkan pada percaya atau tidak.
Kalau kita percaya sepenuhnya pada Tuhan dan kemampuan kuasa-Nya, maka mukjizat akan terjadi pada kita. Ini sesuatu yang mengandung kepastian, karena firman Tuhan dalam Matius 21:22 di atas mengatakan "akan menerima" bukan "mungkin menerima".
Lihatlah apa yang diberikan Tuhan kepada orang-orang percaya. "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18). Jelaslah ada perbedaan nyata antara orang yang percaya dengan orang yang terus hidup dalam kebimbangan.
Marilah kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki pengenalan yang sebenarnya akan Tuhan dan segala kemampuanNya. Seringkali kita gagal mengalami mukjizat, pemulihan, atau lawatan Tuhan justru dari kegagalan kita sendiri untuk percaya. Keraguan kita sendirilah yang menghambat turunnya mukjizat Tuhan secara nyata.
Tuhan tidak terjadi kepada semua orang, tapi ingat bahwa dasar turunnya mukjizat Tuhan bukan didasarkan atas latar belakang seseorang, karena Tuhan tidak pernah memandang muka, tetapi didasarkan pada percaya atau tidak.
Kalau kita percaya sepenuhnya pada Tuhan dan kemampuan kuasa-Nya, maka mukjizat akan terjadi pada kita. Ini sesuatu yang mengandung kepastian, karena firman Tuhan dalam Matius 21:22 di atas mengatakan "akan menerima" bukan "mungkin menerima".
Lihatlah apa yang diberikan Tuhan kepada orang-orang percaya. "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18). Jelaslah ada perbedaan nyata antara orang yang percaya dengan orang yang terus hidup dalam kebimbangan.
Marilah kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki pengenalan yang sebenarnya akan Tuhan dan segala kemampuanNya. Seringkali kita gagal mengalami mukjizat, pemulihan, atau lawatan Tuhan justru dari kegagalan kita sendiri untuk percaya. Keraguan kita sendirilah yang menghambat turunnya mukjizat Tuhan secara nyata.
Seringkali kita terlalu sibuk
mempergunakan kemampuan daya pikir kita yang terbatas ini dan membatasi
Tuhan untuk bekerja leluasa sebebas-bebasnya dalam hidup kita. Kita
meragukan kuasaNya, dan tidak mengijinkan Tuhan melakukan pekerjaanNya
yang dahsyat dan ajaib. Akibatnya kita tidak pernah mengalami sesuatu
perkara besar dalam diri kita.
Bukan karena Tuhan tidak peduli, namun
ternyata karena kita gagal memiliki iman yang percaya penuh kepadaNya.
Bila kita percaya, yakinlah bahwa tidak ada satupun hal yang mustahil
bagi Tuhan. Dan yakinlah bahwa semua itu akan kita terima. Alami
pengalaman luar biasa bersama Tuhan lewat kepercayaan penuh kita
kepadaNya.
Sumber: renunganharianonline.com
Gambar: Google
There can/will be miracle, when you believe
Sumber: renunganharianonline.com
Gambar: Google