KANKER LIMFOMA TAK HANYA BERUPA BENJOLAN DI LEHER

Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, Selama ini, kanker kelenjar getah bening atau kanker
limfoma selalu identik dengan benjolan yang terdapat di leher. Tapi,
dokter spesialis penyakit dalam yang juga merupakan konsultan
hematologi-onkologi medik Andhika Rachman mengatakan kanker limfoma bisa
terjadi di bagian tubuh mana saja.
"Kanker ini bisa ditemukan di mana-mana. Di hidung bisa, nasofaring juga bisa, bahkan di otak juga bisa," kata Andhika saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (15/9).
Andhika mengatakan kanker kelenjar getah bening dapat terjadi di semua bagian tubuh yang mempunyai kelenjar getah bening. Di dalam tubuh manusia sendiri terdapat kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening. Fungsi utamanya untuk membantu pertahanan tubuh dari infeksi.
"Kanker ini bisa ditemukan di mana-mana. Di hidung bisa, nasofaring juga bisa, bahkan di otak juga bisa," kata Andhika saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (15/9).
Andhika mengatakan kanker kelenjar getah bening dapat terjadi di semua bagian tubuh yang mempunyai kelenjar getah bening. Di dalam tubuh manusia sendiri terdapat kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening. Fungsi utamanya untuk membantu pertahanan tubuh dari infeksi.
"Kalau ada pembuluh darah arteri dan vena, pasti ada kelenjar getah bening," ujarnya.
Umumnya, kanker kelenjar getah bening akan berkembang ketika terjadi perubahan atau mutasi di dalam limfosit, sejenis sel darah putih pada sistem kekebalan makhluk vertebrata. Akibat mutasi tersebut, sel-sel berkembang biak lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal.
"Limfosit terdapat di pembuluh darah dan mengandung antibodi. Ada limfosit B dan limfosit T. Mereka sudah dirancang untuk menangkal bakteri, jamur, maupun virus yang masuk ke tubuh," kata Andika.
"Dari semua limfosit, ada satu persen limfosit yang 'mbalelo' (mutasi). Itu bisa menyebabkan kanker."
Kanker limfoma bisa tumbuh di nodus limfa, limpa, sumsum tulang belakang, dan organ lainnya. Namun, seringnya kanker ini memang ditemukan di bawah rahang bawah, ketiak, lipat paha, perut, dan panggul.
Oleh sebab itu, Andhika menyatakan tak perlu heran jika kanker kelenjar limfoma ini bisa ditemukan di mana saja, bahkan di tulang.
Setelah seseorang mengidap kanker kelenjar getah bening, kanker itu bisa menyebar lewat aliran darah dan sistem limfatik. Ketika penderita mengidap kanker yang agresif, tak jarang ditemukan kanker telah menyebar ke mana-mana ketika didiagnosis.
Sumber: cnnindonesia.com
Umumnya, kanker kelenjar getah bening akan berkembang ketika terjadi perubahan atau mutasi di dalam limfosit, sejenis sel darah putih pada sistem kekebalan makhluk vertebrata. Akibat mutasi tersebut, sel-sel berkembang biak lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal.
"Limfosit terdapat di pembuluh darah dan mengandung antibodi. Ada limfosit B dan limfosit T. Mereka sudah dirancang untuk menangkal bakteri, jamur, maupun virus yang masuk ke tubuh," kata Andika.
"Dari semua limfosit, ada satu persen limfosit yang 'mbalelo' (mutasi). Itu bisa menyebabkan kanker."
Kanker limfoma bisa tumbuh di nodus limfa, limpa, sumsum tulang belakang, dan organ lainnya. Namun, seringnya kanker ini memang ditemukan di bawah rahang bawah, ketiak, lipat paha, perut, dan panggul.
Oleh sebab itu, Andhika menyatakan tak perlu heran jika kanker kelenjar limfoma ini bisa ditemukan di mana saja, bahkan di tulang.
Setelah seseorang mengidap kanker kelenjar getah bening, kanker itu bisa menyebar lewat aliran darah dan sistem limfatik. Ketika penderita mengidap kanker yang agresif, tak jarang ditemukan kanker telah menyebar ke mana-mana ketika didiagnosis.
Sumber: cnnindonesia.com