Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

JOKOWI APRESIASI MAHASISWA INDONESIA PEMENANG SEM ASIA 2015

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Kepala BIN Sutiyoso (kedua kanan), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan), Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir (kedua kiri), Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (ketiga kiri) mendengarkan penjelasan dari Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin (kiri) saat meninjau Satelit LAPAN-A2, di Pusat Teknologi LAPAN Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis (3/9). (Antara Foto/Leily-Setpres)
 
Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi kepada tim mahasiswa Indonesia yang berhasil memenangi kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2015.

Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi mengaku telah memperkenalkan tim mahasiswa Indonesia yang telah berkompetisi dalam event SEM Asia 2015 pada 26 Februari-1 Maret 2015 di Manila Filipina, beserta kendaraan ciptaannya kepada Presiden di Istana Merdeka pada Rabu (30/09).

Mereka juga merupakan sebagian dari 27 tim mahasiswa yang berasal dari 18 Perguruan Tinggi di 13 kota yang akan mewakili Indonesia dalam Shell Eco-marathon Asia 2016 di Manila, Filipina pada tanggal 3-6 Maret 2016.

Darwin menjelaskan, SEM Asia 2015, melibatkan lebih dari 120 tim mahasiswa dari 17 negara di Asia dan Timur Tengah, termasuk tim mahasiswa baru dari Australia, Bangladesh, Oman, dan Arab Saudi. Para tim peserta mengusung kendaraan dalam salah satu kategori Urban Concept atau Prototype dengan salah satu dari tujuh jenis bahan bakar yang berbeda.

"Hasil akhir diukur dari tim mana yang dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1 kWh listrik, 1 m3 hidrogen atau 1 liter bahan bakar," ujar Darwin, dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden yang diterima CNN Indonesia.

Dalam kompetisi itu, lanjut Darwin, Indonesia mengirimkan 23 tim, sebanyak 6 tim di antaranya berhasil menjuarai beberapa kategori penghargaan. "Pada Kategori  Urban Concept berjenis bahan bakar Diesel, tim mahasiswa Indonesia menyapu bersih peringkat 1, 2 dan 3," kata dia.

Kategori lainnya yang dimenangkan oleh tim dari Indonesia adalah Kategori Urban Concept berjenis bahan bakar ethanol dan Kategori Prototype berjenis bahan bakar gasoline atau bensin.

Jokowi lantas menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada tim mahasiswa Indonesia yang telah berjuang dalam SEM Asia 2015.

"Saya bangga baik bagi yang belum beruntung meraih penghargaan, maupun yang telah berhasil menjuarai beberapa kategori," ujar dia.

Menurut sang kepala negara, prestasi yang telah diraih, selain mengharumkan nama bangsa, juga menunjukkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa lain, bahkan memenangkannya.

"Untuk itu, kita tidak boleh merasa inferior terhadap bangsa lain," kata dia.

Jokowi melanjutkan, prestasi yang telah diraih juga menginspirasi generasi muda Indonesia untuk memikirkan inovasi terhadap penggunaan bahan bakar dalam menciptakan solusi energi di masa depan.

"Inovasi ini akan membantu kita melihat mobil cerdas, dan mengeksplorasi bahan bakar jenis baru yang dapat menjadi sumber energi  berkelanjutan," ujar dia.

Shell Eco-marathon adalah sebuah ajang kompetisi mobil hemat energi tahunan tingkat internasional yang paling inovatif dan menantang untuk mahasiswa dan pelajar di Eropa, Amerika dan Asia.

SEM bukan kompetisi menciptakan mobil tercepat tetapi merupakan sebuah kompetisi kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan dan dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi paling hemat. Tim-tim mahasiswa ditantang untuk mendesain, membangun dan menguji kendaraan hemat energi hasil ciptaannya.

SEM pertama kali diselenggarakan pada 1939 di laboratorium penelitian Shell di Amerika Serikat sebagai pertandingan persahabatan antar ilmuwan untuk mengetahui siapa yang dapat menempuh jarak terjauh dengan segalon bahan bakar pada kendaraannya.

Pemenang lomba ketika itu hanya mampu menempuh jarak 50 mpg (21 km/l), dan dari sejarahnya yang sederhana ini, pertandingan persahabatan tersebut berkembang menjadi kompetisi yang dikelola dengan lebih rapi di tiga wilayah, yaitu Eropa, Amerika dan Asia.

Pada 1985, di Perancis, SEM Eropa untuk pertama kalinya diselenggarakan. Pada April 2007, SEM America diselenggarakan di Amerika Serikat, dan pada 2010, pembukaan SEM Asia diselenggarakan di Malaysia, yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEM Asia sampai dengan 2013. Sejak 2014, Manila-Philipina, menjadi tuan rumah SEM Asia sampai dengan tahun 2016.
 
 
Sumber: cnnindonesia.com