Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HASIL KUNJUNGAN KERJA BASUKI KE ROTTERDAM

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama                                                                               
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyelesaikan kunjungan kerjanya ke Rotterdam, Belanda, selama empat hari, mulai Minggu (20/9) hingga Rabu (23/9).

Dari hasil kunjungan kerja tersebut, Basuki dan rombongan membuat kesepakatan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menunjuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melakukan kerja sama dengan water net.

Sebab, mereka sudah memiliki data dan mulai membuat presentasi sejak 2004. Pihaknya juga memutuskan sistem incenerator untuk pengelolaan sampah dilakukan dalam satu paket.

"Nanti Dinas PU Tata Air akan mengerjakan hal-hal yang infrastruktur dari APBD. Wilayah hulu di Banten dan Jawa Barat juga akan jadi tanggung jawab DKI," tulis Basuki dalam website pribadinya ahok.org yang di-posting, Kamis (24/9).

Sejumlah topik menjadi fokus pembelajaran saat berkunjung ke Rotterdam, Belanda. Mulai dari rencana reklamasi Pulau O, P, Q, proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Jakarta. Selain itu, beberapa proyek terkait, sistem gasifikasi sampah, lokasi penampungan air yang bisa digunakan sebagai publik area (water plaza), hingga penandatanganan kerja sama lewat nota kesepahaman.

Dalam situs pribadinya ahok.org, Basuki menuliskan berbagai kegiatan yang dilakukannya selama di Rotterdam. Kunjungan pertama pada Senin (21/9), Basuki dan rombongan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup Belanda untuk membahas soal pre-feasibility untuk NCICD dan Pulau O, P, Q. Pembahasan tersebut, katanya, merupakan kelanjutan dari pertemuan di Jakarta pada 25 Agustus 2015 lalu.

Saat berkunjung ke Kementerian PU Belanda, Basuki turut didampingi oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II, R.J. Lino. Kepada Kementerian PU Belanda disampaikan agar mereka bekerja sama dengan PT Pelindo II dan III melalui Port of Rotterdam.

Selain itu, katanya, saham PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) juga diserahkan ke PT Pelindo dan Jakpro untuk menaikkan nilai lahan industri dan logistik untuk pelabuhan laut Jakarta.

"Saya jamin tidak akan ada intervensi politik untuk bisnis ini, US$ 5 miliar untuk New Tanjung Priok port," katanya.

Selanjutnya, pada Selasa (22/9), Basuki dan rombongan berkunjung ke water plaza yang merupakan tempat penampungan air kala hujan, tetapi menjadi taman di kala kemarau. 

Desain tersebut diterapkan di tengah kota supaya air hujan tidak terbuang percuma, termasuk juga pajak yang bisa dihemat oleh warga jika memiliki tempat untuk penampungan air berupa kebun di atas atap.

Basuki dan rombongan selanjutnya ke Kampus Research Development and Manufacture (RDM). Di lokasi tersebut, pihaknya mendapatkan penjelasan mengenai studi dan proyek yang tengah dikerjakan oleh RDM. 

Selanjutnya, kata Basuki, pihaknya melakukan pembicaraan soal gasifikasi sampah. Dari hasil pertemuan, menurutnya gasifikasi sampah yang 2.400 celcius tidak meyakinkan dan yang 1.200 celcius yang umum lebih bisa masuk akal untuk bisa dilakukan di Jakarta. Dengan demikian, pihaknya pun memutuskan untuk membatalkan rencana ini jika teknologi canggih belum ada.

Di hari terakhir kunjungan kerja, yakni Rabu (23/9), Basuki menuliskan, agendanya dipenuhi dengan kunjungan dan pembahasan soal model tanggul seperti yang direncanakan akan dibangun di Jakarta.

"Pak Lino dari Pelindo II sepakat, pulau sekitar Tanjung Priok yang direklamasi, M, O, P, Q akan menjadi tambahan dari pulau N (New Tanjung Priok port), semua akan digabung dengan nama Port of Jakarta," katanya.



Sumber: beritasatu.com
Gambar: Google