Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DARMIN NASUTION UNGKAP UNTUNG RUGI THE FED TAHAN SUKU BUNGA

Menurut Menko Perekonomian jika The Fed naikkan suku bunga, gejolak di pasar tak terjadi. Namun dengan tidak naik, aksi spekulan masih akan tetap marak terjadi. (Dok. Sekretariat Kabinet).
Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai keputusan Bank Sentral Amerika Serikat untuk tidak menaikkan suku bunga (Fed Rate) sebesar 0,25 persen berdampak positif bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Darmin menilai jika Dewan Gubernur The Fed yang dipimpin oleh Janet Yellen memilih untuk menaikkan bunga sebagai hasil rapat Jumat dini hari tadi, maka akan terjadi gejolak di pasar.

“Mungkin gejolak agak besar, habis itu reda dan menyesuaikan diri. Positifnya dari tidak naik, ya tidak ada gejolak. Justru aneh kalau terjadi gejolak,” ujar Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/9).

Namun menurut Darmin, keputusan The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga pada bulan ke sembilan di tahun ini menyisakan persoalan. Sebab, Yellen menurutnya memberi sinyal akan mengkaji kembali suku bunga pada Oktober atau Desember yang artinya masih membuka peluang aksi spekulasi.

“The Fed ini menunda persoalan, karena spekulasi akan datang lagi nanti menjelang ada lagi agenda rapat dari federal open market committee (FOMC). Itu kebijakan yang antara lain memutuskan rate-nya berapa,” ujarnya.


Meski perekonomian global dan nasional masih dirundung ketidakpastian akibat kebijakan The Fed yang tidak menaikkan suku bunga, Darmin minta masyarakat dan pelaku pasar di Indonesia untuk tidak risau. Karena pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi atas apapun kebijakan yang akan diambil The Fed.

“BI memiliki instrumen di pasar valuta asing (valas) untuk melakukan antisipasi, karena mereka yang akan lebih banyak berhadapan langsung sebagai otoritas moneter. Sementara pemerintah membantu misalnya melalui kebijakan menarik dana dari luar melalui surat berharga,” katanya.

Dilema The Fed

Mantan Gubernur BI memperkirakan, alasan Yellen dan kawan-kawannya tidak menaikkan Fed Rate bulan ini karena dua fungsi utama yang harus dijalankan Bank Sentral Amerika Serikat.

“Dia tidak bisa naikkan, karena kalau dinaikkan saat ini dianggapnya akan merugikan. Kenapa? Karena dua fungsi bank sentral disana yaitu menjaga nilai dolar dan menjaga employment atau kesempatan kerja. Dia tidak menaikkan karena angka employement-nya belum bagus. Kalau bagus, pasti sudah dia naikkan,” jelasnya. 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com