MINIMALKAN RISIKO KANKER DENGAN MAKANAN SEHAT
Kanker adalah salah satu penyakit yang dianggap
menakutkan, sering kali ini disebabkan karena penyebabnya di luar kontrol. Dan
satu hal yang penting diingat adalah diagnosa kanker bukanlah kesalahan siapapun.
Faktanya, studi yang telah dipublikasikan awal tahun ini menemukan dua pertiga
orang dewasa yang ditemukan kanker terjadi secara acak akibat mutasi gen yang
mendorong pertumbuhan tumor.
Lalu, adakah cara untuk mencegah terjadinya kanker? Sementara
tak ada yang bisa memastikan Anda tak akan menerima diagnosis kanker, strategi
melawan kanker tampaknya adalah yang paling efektif untuk dilakukan. Makanan
sehat dan bernutrisi adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh.
“Nutrisi yang baik sangat penting untuk pencegahan kanker,” ujar Anna Taylor,
R.D., pakar diet klinis dari Cleveland Clinic.
Semakin besar lingkar pinggang = semakin besar risiko kanker
Luca Mazzarella, M.D., Ph.D., dari European Institute of
Oncology, Italy mengatakan bahwa jika ndeks masa tubuh lebih besar dari 18.5
tapi lebih rendah dari 25 adalah standar ukuran terbaik untuk memproteksi tubuh
dari risiko penyakit kanker. Ini karena
kelebihan berat badan dapat meningkaykan risiko kanker payudara 30
sampai 60 persen, menurut Prevent Cancer Foundation dan perut gendut akan
meningkatkan risiko 43 persen.
Kegemukan akan meningkatkan tingkat inflamasi tubuh, yang
mana dapat menumbuhkan sel-sel kanker. Selain itu kegemukan akan merangsang
terbentuknya estrogen, semakin tinggi kadar estrogen dalam tubuh akan berisiko
menyebabkan kanker payudara. Menurut Mazzarella andungan vitamin, mineral dan
antioksidan, akan berkontribusi pada kelenjar endokrin.
Apakah antioksidan dapat menghancurkan sel kanker?
“Phytonutrient, mineral, dan vitamin antioksidan tertentu
adalah area terbaru yang difokuskan dalam penelitian nutrisi yang semakin
menarik dibahas setiap tahunnya,” ujar Taylor. Banyak phytonutrient yang muncul
memainkan peran penting dalam menurunkan risiko kanker dengan menjaga sel dari
kerusakan atau mutasi DNA, mengurangi inflamasi, dan merangsang system imun
untuk membantu menghancurkan mutasi sel. Phytonutrient dapat ditemukan dalam
resveratrol dalam red wine, karoten dalam sayur-sayuran berwarna hijau tua,
merah, oranye, ungu, asam ellagic yang terdapat dalam cranberry, dan flavonoids
yang terkandung di dalam cokleat hitam, wine, dan teh.
Di tahun 2014 para peneliti studi Cancer Cell International
menemukan bahwa antioksidan dalam wine merah mampu menahan pertumbuhan kanker
paru, salah satu tipe kanker yang paling mematikan. Sementara itu, dalam studi
Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, wanita dengan kanker payudara
yang mengonsumsi pola makan lebih baik berisiko lebih rendah terhadap kematian
dibanding yang tidak mengonsumsi makanan sehat.
Menu sehat pelawan kanker
Penelitian menunjukkan bahan makanan berbasis tumbuhan, baik
itu buah-buahan dan sayur-sayuran berbagai warna yang setidaknya dikonsumsi
sebanyak 9 porsi per hari, secara signifikan dapat menurunkan risiko kanker
berbagai tipe. Selain itu, konsumsi biji-bijian, lemak sehat, rendah garam, dan
rendah gula juga akan menjauhkan Anda dari risiko kanker.
“Catatan penting untuk diketahui, meski semua penelitian
mendukung asupan makanan sehat kaya nutrisi yang komponennya berkorelasi
mengurangi risiko kanker, maka segala jenis suplemen bernutrisi yang biasa
dikonsumsi masyarakat justru tanpa disadari punya pengaruh besar memicu
kanker,” ujar Taylor.
Sayangnya, kebanyakan kasus diagnosa kanker memang di luar
kontrol Anda. Tapi, seperti kata Mazzarella, terpenting adalah memerhatikan
setiap makanan yang dikonsumsi, karena bisa jadi makanan itulah yang berperan
besar meningkatkan risiko kanker.
Sumber: kompas.com