MESKI MENDERITA KANKER, MANTAN PRESIDEN AS TETAP MELAYANI TUHAN

“Ketika
berbeban
berat, datanglah kepada Tuhan,” demikian Mantan Presiden Amerika Serikat
(AS) Jimmy
Carter menyampaikan pesan yang begitu kuat dan pribadi dari biasanya
saat mengajar
Sekolah Minggu di kota kelahirannya di Plains, Georgia. Pria berusia 90
tahun ini
memberikan pengajaran di gereja sejak pertama kali didiagnosa menderita
kanker yang telah menyebar sampai ke otak pada Kamis (20/8).
Dengan
humor
yang santai dan senyuman khasnya, Carter memberikan dua pelajaran
Alkitab kepada
sebanyak 700 orang yang hadir. Sebelum membuka pengajaran, Carter hanya
menghabiskan
kurang dari lima menit saja berbagi tentang masalah penyakit yang
dideritanya
setelah tiga hari menjalani perawatan radiasi. “Cukup untuk subjek itu
(penyakit saya, red) dan mulai belajar tentang iman, cinta dan
hubungan,” ucapnya, seperti dikutip dari Huffingtonpost com, Senin (24/8).
Carter mulai
bercerita tentang sebuah hubungan itu bekerja, seperti bagaimana ia dan istrinya
Rosalynn (69) tidak akan beranjak tidur sebelum menyelesaikan perbedaan mereka.
Sekali-kali Carter membuat jemaat tertawa dengan humornya. Dia juga mendorong para
jemaat untuk tetap menjadikan Tuhan sebagai rekan kerja. “Di suatu waktu, kita hanya bisa menundukkan kepala dan berkata:
Tuhan,
saya benar-benar bermasalah. Saya meminta Mu untuk memberi kekuatan
untuk menanggung apapun di pundak saya dan apapun (masalah) yang datang
kepada saya’,” ucapnya.
Mantan
Gubernur Georgia
ini diketahui telah mengajar Sekolah Minggu selama lebih dari tiga
dekade di
gereja kecil di kota Plains, Georgia. Pengajarannya kini menarik minat
banyak orang dari luar gereja datang untuk mendengarkan pengajaran
minggu tersebut.
Kendati
tengah berjuang
melawan kanker, Carter tampaknya tetap tenang dan tidak mengurangi
sukacitanya membagikan
firman Tuhan. Di saat-saat itu pula Carter mendapatkan dukungan besar
dari seluruh
masyarakat di kampung halamannya itu. Sebab sosok mantan presiden AS
ke-39 ini memang
telah banyak berkontribusi bagi kemajuan kampung halamannya ketika
menjabat
sebagai Gubernur Georgia pada tahun 1970. Dan Carter memilih Plains
sebagai tempat terakhir yang akan ditinggalinya hingga akhir hayat.
Sumber : Huffingtonpost.com via jawaban.com