MENLU VATIKAN KAGUMI TOLERANSI KEBERAGAMAN INDONESIA
Bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI
Retno Marsudi, Parolin mengaku ingin mempererat hubungan bilateral
Indonesia-Vatikan.
Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin
mengaku memiliki kesan tersendiri saat mengunjungi Indonesia untuk
pertama kali. Di matanya, Indonesia menjadi salah satu contoh negara
yang aman dan damai meski memiliki keberagaman suku, budaya, dan agama.
"Ini menjadi poin yang penting. Bagaimana masyarakat di sini menghormati dan menghargai satu sama lain, menggabungkan perbedaan tanpa mengkonfrontasi," ujar Parolin dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu (11/8).
"Ini menjadi poin yang penting. Bagaimana masyarakat di sini menghormati dan menghargai satu sama lain, menggabungkan perbedaan tanpa mengkonfrontasi," ujar Parolin dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu (11/8).
Kunjungan Parolin ke Indonesia bukan tanpa sebab. Bertemu dengan Menteri
Luar Negeri RI Retno Marsudi, Parolin mengaku ingin mempererat hubungan
bilateral kedua negara yang selama ini sudah terjalin sangat baik.
Selama ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan terjalin di
antaranya di bidang pendidikan dan sosial budaya.
Retno mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.500 pendeta yang bekerja di Vatikan dan Italia. Selain itu, kerja sama pertukaran pelajar dan pengajar antara Indonesia dan Vatikan juga terus dilakukan setiap tahun.
Di bidang sosial dan budaya, berdasarkan laporan Parolin, Retno mengatakan ruang pameran budaya Indonesia di dalam Museum Vatikan saat ini telah diperluas. "Dulu, ruang di mana terletak candi Borobudur dan artefak sejarah Indonesia hanya seluas 40 meter persegi, kini diperluas menjadi 120 meter persegi," ujarnya.
"Semoga dengan begitu, banyak turis di sana yang tertarik untuk ke Indonesia, seperti Menlu Vatikan yang menyatakan kagum akan keberagaman multikultural di sini," ujar Retno.
Pada 2016 nanti, kata Retno, Radio Vatikan bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia akan mengabarkan secara langsung perayaan Hari Raya Paskah di Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Retno mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.500 pendeta yang bekerja di Vatikan dan Italia. Selain itu, kerja sama pertukaran pelajar dan pengajar antara Indonesia dan Vatikan juga terus dilakukan setiap tahun.
Di bidang sosial dan budaya, berdasarkan laporan Parolin, Retno mengatakan ruang pameran budaya Indonesia di dalam Museum Vatikan saat ini telah diperluas. "Dulu, ruang di mana terletak candi Borobudur dan artefak sejarah Indonesia hanya seluas 40 meter persegi, kini diperluas menjadi 120 meter persegi," ujarnya.
"Semoga dengan begitu, banyak turis di sana yang tertarik untuk ke Indonesia, seperti Menlu Vatikan yang menyatakan kagum akan keberagaman multikultural di sini," ujar Retno.
Pada 2016 nanti, kata Retno, Radio Vatikan bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia akan mengabarkan secara langsung perayaan Hari Raya Paskah di Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Sumber : cnnindonesia.com