Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MAKANAN MURAH KAYA PROTEIN YANG BISA JADI PENGGANTI DAGING

    Ilustrasi makanan sumber protein (Thinkstock/AlexPro9500)
 
 
Kita semua tahu daging memang kaya akan kandungan protein hewani untuk memenuhi gizi setiap hari. Namun saat harga daging sedang mahal seperti saat ini, ada alternatif makanan lain yang juga mengandung protein dan tentu harganya dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.

Ervina, M.Sc dari Food Study Program, Indonesia International Institute for Life Sciences, memberikan alternatif makanan berprotein yang lebih murah.

"Indonesia kan negara maritim, kenapa kita tidak memilih ikan? Ikan kaya kandungan protein dengan harga murah dan kesediannya juga masih banyak,” kata Ervina kepada CNN Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu.
 
Menurut Ervina, banyaknya ikan di Indonesia sayangnya tidak dibarengi dengan pengolahan produk yang bervariasi. Padahal pengolahan produk yang bervariasi juga akan membuat konsumen mempunyai banyak pilihan.

"Pengolahan ikan di Indonesia masih kurang jadi belum banyak variannya. Di sini cuma ada ikan tuna, mackerel atau sarden," ujarnya

Konsumsi protein di Indonesia menurut Ervina masih banyak berasal dari telur. Selain itu, protein murah juga bisa kita dapatkan dari tahu dan tempe, meskipun kadar protein dan jenisnya tidak sama dengan daging.

"Kalau kamu makan daging 100 gram, protein yang diserap juga 100 gram. Tapi kalau kamu makan 100 gram tempe maka protein yang diserap hanya sekitar 70-80 gram saja," ujarnya.

Protein murah juga bisa kita dapatkan dari berbagai jenis kacang-kacangan, seperti kacang hijau. Kacang-kacangan tak hanya menjadi sumber mineral dan serat, tetapi juga protein yang bagus untuk tubuh.

Tapi Ervina mengingatkan, jangan makanan kacang-kacangan terlalu banyak. Pasalnya, konsumsi kacang-kacangan terlalu berlebihan akan membuat gas di perut karena kacang mengandung efek flatulen.

"Perlu diingatkan juga kalau terlalu banyak konsumsi kacang juga akan membuat gas di perut jadi tetep harus diatur dietnya. Satu jenis bahan makanan tidak terlalu banyak, bahan lain juga tidak boleh kurang, everything is about balance.”
 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com