LANGKAH-LANGKAH MEMILIKI IMAN
BACAAN FIRMAN TUHAN: I RAJA-RAJA 18:41-46
Ditengah-tengah penderitaan hebat yang dialami bangsa Israel karena dilanda musim kering yang berkepanjangan akibat dari pemberontakan mereka kepada Allah. Tampilah Elia seorang abdi Allah yang hidup dalam kebenaran dan mempunyai iman yang teguh, dalam ayat-ayat sebelumnya telah dicatat bahwa Elia telah berhasil menaklukan dan membunuh empat ratus lima puluh orang nabi baal. Walaupun seorang diri ia tidak gentar, justru karena imannya Elia telah menyakinkan umat Israel bahwa Allah yang disembah Abraham nenek moyang mereka adalah Allah yang benar dan tidak ada ilah lain. Demikian juga di dalam ayat bacaan kita ini, kembali Elia mempraktekan imannya ia berdoa minta hujan turun dan hujanpun segera turun.
Pasti semua kita ingin memiliki iman, tapi yang jadi persoalannya bagaimana caranya atau apakah yang harus kita buat agar kita dapat memiliki iman sehingga olehnya kita dapat mengalami mujizat-mujizat Tuhan. Di dalam ayat bacaan ini akan kita jumpai langkah-langkah bagaimana kita dapat memiliki iman:
I. 1. Iman harus dimulai dari Visi (ayat 41,43)
- Orang beriman telah melihat sesuatu yang belum orang lihat
- Orang beriman telah mendengar sesuatu yang belum didengar.
- Orang beriman telah percaya sesuatu walaupun orang lain belum bisa mempercayainya
- Orang beriman akan berdiri teguh pada janji Tuhan dan yakin Tuhan pasti menggenapinya
Inilah yang dimaksud bahwa iman harus dimulai dari Visi
2. Iman dalam Visi ini harus dilanjutkan dengan doa
Ada tiga alasan mengapa kita harus berdoa:
- Doa itu sebagai sarana untuk mempersiapkan seseorang sehingga dapat meraih janji-janji berkat Tuhan
- Doa sebagai alat untuk menghancurkan segala penghalang berkat
- Doa akan membuat orang jadi sabar dalam menunggu waktunya Tuhan
Ditengah-tengah penderitaan hebat yang dialami bangsa Israel karena dilanda musim kering yang berkepanjangan akibat dari pemberontakan mereka kepada Allah. Tampilah Elia seorang abdi Allah yang hidup dalam kebenaran dan mempunyai iman yang teguh, dalam ayat-ayat sebelumnya telah dicatat bahwa Elia telah berhasil menaklukan dan membunuh empat ratus lima puluh orang nabi baal. Walaupun seorang diri ia tidak gentar, justru karena imannya Elia telah menyakinkan umat Israel bahwa Allah yang disembah Abraham nenek moyang mereka adalah Allah yang benar dan tidak ada ilah lain. Demikian juga di dalam ayat bacaan kita ini, kembali Elia mempraktekan imannya ia berdoa minta hujan turun dan hujanpun segera turun.
Pasti semua kita ingin memiliki iman, tapi yang jadi persoalannya bagaimana caranya atau apakah yang harus kita buat agar kita dapat memiliki iman sehingga olehnya kita dapat mengalami mujizat-mujizat Tuhan. Di dalam ayat bacaan ini akan kita jumpai langkah-langkah bagaimana kita dapat memiliki iman:
I. 1. Iman harus dimulai dari Visi (ayat 41,43)
- Orang beriman telah melihat sesuatu yang belum orang lihat
- Orang beriman telah mendengar sesuatu yang belum didengar.
- Orang beriman telah percaya sesuatu walaupun orang lain belum bisa mempercayainya
- Orang beriman akan berdiri teguh pada janji Tuhan dan yakin Tuhan pasti menggenapinya
Inilah yang dimaksud bahwa iman harus dimulai dari Visi
2. Iman dalam Visi ini harus dilanjutkan dengan doa
Ada tiga alasan mengapa kita harus berdoa:
- Doa itu sebagai sarana untuk mempersiapkan seseorang sehingga dapat meraih janji-janji berkat Tuhan
- Doa sebagai alat untuk menghancurkan segala penghalang berkat
- Doa akan membuat orang jadi sabar dalam menunggu waktunya Tuhan
II. Iman yang sejati pasti akan melalui ujian (ayat 43)
Ketika bujang Elia melihat kearah laut sampai enam kali namun belum juga ada tanda-tanda hari mau. Hujan, setelah yang ketujuh kalinya barulah kelihatan awan sebesar telapak tangan. Jadi ciri khas iman yang sejati itu tidak akan terpengaruh oleh berita yang buruk/negatif
III. Iman yang sejati pasti menghasilkan sesuatu, diantaranya:
1. Kasih: Ketika Elia melihat hujan akan segera turun, yang pertama ia pikirkan raja Ahab harus segera diberi tahu supaya tidak kena hujan (ayat 44)
2. Mujizat: Hujan lebatpun turunlah (ayat 45)
IV. Iman yang sejati tidak selalu dihargai oleh orang lain (bnd 19: 1,2)
Ahab sama sekali tidak menceritakan tentang kebaikan Elia kepada Izebel, sehingga akibatnya nyawa Elia terancam. Demikian juga halnya dengan kita, tapi satu hal yang harus kita pahami bahwa jerih payah kita di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia.
Oleh: Pdt.Gilbert Lumoindong
Sumber: http://bacakotbah.blogspot.com